Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
11 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
10 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
10 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
9 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penjualan Lesu, Yamaha Alihkan Volume Produksi Motor

Penjualan Lesu, Yamaha Alihkan Volume Produksi Motor
Istimewa.
Sabtu, 12 Agustus 2017 00:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengalihkan volume produksi motor kelas low end-nya ke kelas yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati turunnya permintaan motor di kelas low end.

GM Aftersales & PR YIMM, Muhammad Abidin, mengatakan bahwa perusahaan merasakan dampak dari kondisi penjualan sepeda motor kelas low end, atau motor dengan rentang harga di bawah Rp 15 juta, yang lesu sejak awal tahun.

YIMM pun menyiasatinya dengan mengalihkan volume produksi motor kelas low end ke motor kelas yang lebih tinggi, seperti Nmax, Aerox, dan R15.

"Kami berusaha tidak menurunkan angka produksi dengan mengalihkan volume produksi ke pabrik kami yang di karawang," katanya, Jumat, 11 Agustus 2017.

YIIMM memiliki dua pabrik, yakni di Jakarta dan Kerawang. Pabrik di Kerawang memproduksi motor dengan kubikasi mesin yang lebih besar. Saat ini sudah ada penambahan kapasitas produksi di situ menjadi lebih dari 30 ribu unit per bulan.

Kendati demikian, hal ini sebenarnya belum cukup untuk menutupi kekurangan produksi di pabrik perakitan pertama.

"Saya sementara tidak bisa bicara angka, tapi belum bisa mengatasi jumlah volume produksi akibat turunnya permintaan motor model low price," kata Abidin.

Saat ini kondisinya konsumen Yamaha banyak yang naik kelas, tetapi perusahaan kesulitan memenuhi permintaan tersebut. Penambahan kapasitas produksi di Kerawang belum berhasil mengakomodir seluruh kebutuhan dealer. ***

Sumber:GoOto.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/