Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
12 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
7 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Ketua MPR Puji Makassar dan Bima, Aceh dan Kalimantan Sebaliknya

Ketua MPR Puji Makassar dan Bima, Aceh dan Kalimantan Sebaliknya
Sidang Tahunan MPR/DPR RI (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Rabu, 16 Agustus 2017 10:03 WIB
JAKARTA - Dalam sidang tahunan MPR/DPR, Ketua MPR Zulkifli Hasan sempat curhat ketika melaksanakan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Indonesia. Selama berkunjung ke sejumlah wilayah, dia berdialog dengan masyarakat, melihat hasil pembangunan, dan mendengarkan aspirasi masyarakat selama berada di sana.


 

Saat berkunjung ke Sulawesi Selatan, Zulkifli memuji majunya Makassar dibandingkan daerah-daerah lain di wilayah Indonesia Timur. Kemajuan Makassar, kata Zulkifli, rupanya karena perkembangan ekonomi kerakyatan yang digalakkan di sana.

"Sulawesi Selatan luar biasa majunya. Mungkin pertumbuhan ekonominya lebih tinggi. Ternyata ekonominya berdasarkan ekonomi rakyat, kebun pun kebun rakyat, perikanan rakyat, usaha kecil rakyat, dan dimana-mana menjamur kafe-kafe seperti di luar negeri," kata Zulkifli dalam pidatonya di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

"Kesenjangannya (di Makassar) juga kecil. Ini bukan (memuji) karena kampungnya Bang JK," ujarnya lagi.

Berbanding terbalik dengan keadaan di Makassar, Zulkifli menyoroti kesenjangan yang terjadi di Aceh. Dia pun menyinggung kelangkaan garam yang terjadi di Aceh. Kelangkaan itu disampaikan seorang ibu bernama Zubaidah saat dia temui di Aceh.

"Di Aceh kami menemui Ibu Zubaidah. Dia mengatakan garam di sana sangat langka dan harganya sangat mahal," tuturnya.

Selain Aceh, dia juga menyoroti kesenjangan yang terjadi di Kalimantan. Meski ada laut dan tambang-tambang yang besar, tak ada warga yang memiliki tambang dan sawah miliknya sendiri.

"Di Kalimantan, sepanjang mata memandang laut dan tambang-tambang yang besar. Saya bertanya ada tidak yang punya sawah 50 hektare, punya tambang sendiri. Enggak ada satupun yang angkat tangan. Di Kalimantan pun tampak kesenjangan," ujarnya.

Pujian pun kembali Zulkifli lontarkan untuk Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Meski tidak seperti Jakarta, Bima memiliki perkembangan ekonomi yang baik dan hal ini dikarenakan pelarangan supermarket besar masuk ke sana.

"Bima enggak kayak Jakarta tentunya. Tapi berkembang dengan baik karena wali kotanya enggak mengizinkan market besar masuk ke sana," kata dia.

"Banyak lagi perjalanan yang lain, memuji prestasi dan pencapaian pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi-JK. Namun demikian, mereka menyampaikan penurunan daya beli," tutupnya.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/