Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
6 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
7 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
5 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Pendidikan

KBJ Sukses Rayakan Hari Puisi Indonesia 2017 di Pidie Jaya

KBJ Sukses Rayakan Hari Puisi Indonesia 2017 di Pidie Jaya
Komunitas Baca Japakeh (KBJ) pada perayaan Hari Puisi Indonesia di Meuredue, Pidie Jaya, kemarin
Senin, 21 Agustus 2017 12:45 WIB
MEUREUDU – Komunitas Baca Japakeh (KBJ) merayakan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Meureudu, Pidie Jaya, Minggu (20/8/17). Acara tersebut diisi dengan pembacaan puisi oleh beberapa penikmat puisi serta ditutup dengan aksi musikalisasi puisi oleh Saifullah S alias Pilo Poly yang membawakan puisi Nanang Supriatin, Katarsis.
 

Ketua KBJ, Edi Miswar Mustafa selaku Ketua Panitia Acara menegaskan ini adalah perayaan ke-2 HPI di Aceh. Sebelumnya, HPI telah dahulu diselenggarakan oleh temab-teman penyair di Takengon, Aceh Tengah.
 
Menurutnya, dengan gelar baca puisi di Kota Meureudu, Pidie Jaya, kabupaten pemekaran Pidie ini bisa lebih dikenal luas. Apalagi banyak nama-nama sastrawan asal Pidie Jaya yang bahkan sudah eksis di tingkat nasional.
 
“Acara ini kita laksanakan sebagai upaya mengenalkan diri kepada dunia bahwa Meureudu itu ada, Pidie Jaya itu ada. Tahun depan insya Allah akan kita laksanakan lagi. Tahun depannya kita laksanakan lagi dan moga-moga makin banyak yang bisa berhadir,” ujar dia.
 
Sebutnya, Arafat Nur, Mustafa Ismail, Iskandar Norman, Mahdi Idris, Halim Mubary, Sulaiman Tripa, Zab Bransah, Nabhany AS, Idrus bin Harun, Fuady Keulayu, Ikhsan Hasbi, Pilo Poly berasal dari Pidie Jaya.
 
Ia berharap semangat Japakeh, seorang ulama asal Meureudu yang dulunya dicari Iskandar Muda untuk diangkat sebagai panglima perang, dapat diteruskan generasi berikutnya.
 
“Japakeh adalah seorang ulama yang dicari Iskandar Muda dulu. Karena beliau, gajah tunggangan Sultan Aceh tersebut berhenti dan mendekam sebagai pertanda di sinilah ulama yang dicari sultan bertempat tinggal. Ini muasal nama Meureudu. Meureudu sendiri berasal dari kata Meurah Du yang artinya gajah mendekam,” katanya. 
 
Di masa Belanda, lanjut dia, Meureudu adalah satu dari tiga wilayah distrik yang diperintah seorang kontrolir Belanda di wilayah Pidie, dua lainnya adalah Lamlo dan Sigli. Sehingga geografis Meureudu di masa itu dari Ulee Gle sampai Lueng Putu. 
 
Sementara Win Gemade yang datang bersama istri mengatakan perayaan ini sebagai momen sempurna untuk Pidie Jaya pascagempa. Kedepan, ia berharap anak-anak sekolah dapat dikenalkan dengan budaya berpuisi.
 
“Sastra ada dalam jiwa semua orang. Karena sastra itu keindahan. Nah, alangkah bahagianya jika kita mampu menularkan kebahagiaan tersebut kepada semua orang. Oleh karena itu, langkah strategisnya adalah dengan mengenalkan puisi kepada generasi muda, khususnya para pelajar,” ujar Win.
 
Sementara itu, Koordinator HPI Pidie Jaya Saifullah S merasa bahagia sudah mempelopori hadirnya acara seperti ini di Meureudu. Menurutnya, sudah saatnya pesisir timur belajar dari orang-orang di wilayah tengah dan pesisir barat Aceh untuk membekukan laksaaan ingatan, semangat, ide, dan pengetahuan dalam karya sastra puisi.
 
“Saya senang hari ini melihat kota Meureudu diisi dengan puisi. Sudah saatnya sastrawan pesisir timur untuk kompak sebagai sastrawan pesisir barat dan tengah Aceh untuk saling berbagi laksaan semangat, ingatan, ide, pengetahuan, cita-cita, dalam sastra puisi,” jelas Pilo Poly.
 
Turut hadir dan ikut membaca puisi dalam acara tersebut cerpenis nasional asal Aceh Ida Fitri yang bersedia datang dari Bireuen

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, Pendidikan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77