Alamak ! Pasca Musdalub, Hanura Sumut Berpotensi Bergejolak
MEDAN-Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Hanura Sumut yang digelar kemarin ini untuk memilih ketua devenitif menggantikan Tuani Lumban Tobing yang dicopot karena melanggar AD/ART partai. Pasca Musdalub nantinya, seluruh pengurus dan kader diwanti-wanti untuk bersatu terkait tingginya potensi konflik.
Hal itu tercium dari pernyataan yang disampaikan tiga petinggi partai pada pembukaan Musdalub, di Hotel Dyandra Santika, Medan.
Kordinator Wilayah Hanura Sumut, Rufinus Hutauruk, mengatakan, sebaiknya semua peserta Musdalub mengikuti hati nurani dengan cara mematuhi semua keputusan yang dihasilkan.
"Para kader jangan memperkenalkan A, B dan C karena tidak akan pernah selesai," ujar Rufinus yang juga anggota DPR RI ini.
Nurajizah Marpaung yang tak lain Wakil Gubernur Sumut menjelaskan bahwa Hanura ada pemiliknya. Untuk itu patuhi semua perkataan pemilik.
"Kalau pemilik bilang A jangan ada yang bilang B, atau sebaliknya. Kalau tidak keluar saja, jangan sampai ada isu-isu yang tak penting," tegas Nurajizah.
Plt Ketua Hanura Sumut, Wisnu Dewanto, menjelaskan, Hanura Sumut sebagai daerah yang paling sering melaksanakan Musdalub. Dikawatirkan akan mempengaruhi performa partai, terutama menjelang Pemilu 2019.
"Jangan sampai terulang pengalaman di Lampung dan Jawa Tengah. Kursi DPR dan DPRD di sana hilang karena partai terus berkonflik," kata Wisnu yang juga Wakil Ketua Umum DPP Hanura.
Salah seorang pengurus teras Hanura Sumut menyebutkan, sesungguhnya Musdalub bukan kehendak dari DPC-DPC di seluruh kabupaten/kota. Bagi mereka tidak ada masalah dengan kepengurusan DPD.
"Ini semua kerjaan orang-orang DPP, nggak perlu kok diadakan Musdalub," katanya.
Editor | : | Wen |
Sumber | : | medanbisnis |
Kategori | : | Sumatera Utara, Politik |