Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Alamak, Ruas Jalan Sentra Produksi Padi di Simalungun 'Babakbelur'

Alamak, Ruas Jalan Sentra Produksi Padi di Simalungun Babakbelur
Senin, 11 September 2017 13:14 WIB

Simalungun-Kondisi ruas jalan di sentra produksi padi di Desa Purba Ganda,Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalngun, rusak parah dan sudah lebih dari 5 tahun belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat.

Dari pengamatan wartawan sepanjang 1 kilometer lebih ruas jalan menuju areal persawahan petani di Desa Purba Ganda dipenuhi lubang dan jika hujan turun, ruas jalan terlihat banyak kubangan air,sehingga menyulitkan pengguna jalan melintas.

Akibat kerusakan jalan tersebut,menurut sejumlah petani, biaya angkut hasil panen padi ke kilang padi,menjadi tinggi dibandingkan sebelum jalan rusak parah.

Menurut salah seorang petani, Mislan (51),sebelum jalan rusak biaya angkut ke kilang padi di Kerasaan dari Desa Purba Ganda,satu truk hanya sekitar Rp 350.000,namun saat ini setelah kondisi jalan rusak parah menjadi Rp 500.000.

“Pemilik atau pengemudi truk berasalan kondisi jalan yang rusak membuat onderdil kenderaan banyak yang rusak, sehingga ongkos angkut padi dinaikan,” ujar Mislan.

Petani lainnya, Kirmanto (35), menambahkan,kerusakan jalan di Desa Purba Ganda sudah beberapa kali disampaikan, baik ke pemerintah kecamatan maupun desa, namun sudah lebih dari 5 tahun belum mendapat perhatian pemerintah daerah.

“Sudah beberapa kali kerusakan jalan di Desa Purba Ganda disampaikan ke pemerintah kecamatan dan desa,namun sampai lebih dari 5 tahun belum ada tanda-tanda untuk ditangani,” sebut Kirmanto.

Kepala Dinas Kominfo Pemkab Simalungun, Akmal H Siregar, mengatakan,pemerintah daerah menerapkan skala prioritas dalam penanganan kerusakan jalan, karena terbatasnya anggaran pembangunan daerah setiap tahunnya.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/