Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
23 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
1 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
58 menit yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Riau

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Diduga 'Dimainkan' Sejak Momen Macetnya Jalan Lintas Pinggir-Pekanbaru

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Diduga Dimainkan Sejak Momen Macetnya Jalan Lintas Pinggir-Pekanbaru
Ilustrasi.
Senin, 11 September 2017 15:14 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kilogram (Kg) di Provinsi Riau, khususnya Pekanbaru diduga sengaja dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan momentum keterlambatan penyaluran gas akibat adanya kecelakaan truk di lokasi perbaikan Jembatan Semunai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau beberapa waktu lalu.

"Pasokan elpiji sebenarnya sudah memenuhi kouta. Hanya saja kemarin distibusinya dari Dumai ke Pekanbaru terlambat karena ada kecelakaan di Pinggir," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Riau, Asril Encik kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin (11/9/2017).

‎Keterlambatan itu, kata Asril, ternyata dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu hingga berlanjut sepekan terakhir ini.

"Karena satu hari terlambat, pengaruhnya berentetan sampai satu mingguan. Setelah ditelusuri dan mendapat laporan dari Disperindag Pekanbaru, persoalannya karena pendistribusian elpiji mengalami kendala di jalan karena ada kecelakaan, yang menyebabkan jalan macet," paparnya. 

Selama ini sistem penyaluran elpiji dilajukan melalui tiga tahapan, dari Pertamina ke agen, lalu agen ke pangkalan.

"Kesalahannya dimana, tentu kabupaten dan kota yang paham dengan wilayahnya, karena mereka yang mengeluarkan izin," tandasnya.

Stok gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram (Kg) di Provinsi Riau, khususnya di Pekanbaru sejak beberapa pekan terakhir ini, semakin sulit didapatkan. Bahkan, harganya melambung dari ketetapan HET mencapai Rp25-35ribu per tabungnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/