Bandeng Tanpa Duri Diharapkan Jadi Makanan Khas Lhokseumawe-Aceh Utara
Penulis: Sarina
LHOKSEUMAWE – Pelatihan pengolahan ikan bandeng untuk masyarakat, bertujuan untuk mengkampanyekan cara pengolahan ikan tersebut. Sehingga budaya makan ikan tidak punah dan juga mampu menjadi makanan khas Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.
“Tujuan dari pelatihan ini tidak lain untuk mengkampanyekan ikan bandenga di tengah-tengah masyarakat, kalau tidak ikan bandeng ini akan punah dan tidak ada masyarakat yang minat untuk mengkonsumsinya,” kata Anggota DPRK Lhokseumawe, Muklis Azhar atau akrab disapa Pak Ulis.
Lanjutnya, dalam hal ini dukungan masyarakat dan pemerintah daerah sangat diharapkan. Kalau tidak menyokong dan membantu dalam berinvestasi serta pemasarannya sama dengan tidak akan berkembang. Oleh karena itu masyarakat dan pemerintah sama-sama membangun untuk membangkitkan ekonomi daerah.
“Mari kampanyekan ikan bandeng, serta budaya makan ikan, agar mampu mengangkat usaha kecil ekonomi lebih meningkat lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Rumbia, Zulfikar mengatakan, di daerah pesisir Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara banyak potensi yang mampu dikembangkan. Apalagi selaman ini dua Kabupaten/Kota itu belum mempunyai ciri khas untuk dijual sebagai oleh-oleh kepada tamu yang datang dari luar.
“Semoga pelatihan ini menjadi komoditi dan mampu mengispirasi seluruh peserta dan orang-orang sekitar, sehingga mampu membawa kepada perubahan dan kebangkitan ekonomi,” harapnya.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Ekonomi |