Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
24 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
24 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah Fredy Candra, Murid "Gila" Asal Pekalongan yang Biayai 65 Gurunya Jalan-jalan ke Luar Negeri

Kisah Fredy Candra, Murid Gila Asal Pekalongan yang Biayai 65 Gurunya Jalan-jalan ke Luar Negeri
Dok. Kepala SMAN 1 Pekalongan SulikinPara guru diberangkatkan liburan ke Singapura oleh murid mereka, Fredy Chandra.
Rabu, 27 September 2017 14:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKALONGAN - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pekalongan Sulikin kedatangan tamu istimewa pada Juli 2017 lalu. Namanya Fredy Candra.

Fredy adalah alumnus SMAN 1 Pekalongan lulusan tahun 1993 yang kembali ke sekolahnya untuk mengajak seluruh guru yang pernah mengajarnya di sekolahnya itu untuk jalan-jalan ke Eropa.

"Awalnya saya pikir anak ini hanya bercanda," kata Suliki seperti dikutip GoNews.co dari Kompas.com, Rabu (27/9/2017).

Namun, rupanya Fredy serius. Tiga bulan sejak pertemuan itu, niatnya itu terwujud. Hanya saja karena kebanyakan guru Fredy sudah tua dan pensiun, destinasi perjalanan yang semula ke Eropa diubah ke Malaysia dan Singapura.

"Karena banyak guru sudah tua, saya sarankan yang dekat-dekat saja," ucap Sulikin.

Tepatnya pada 19 September lalu, Sulikin dan rombongan guru yang pernah mengajar Fredy berangkat ke Bandara Soekarno Hatta. Bukan hanya guru SMAN 1 Pekalongan yang diberangkatkan, namun juga guru Fredy di SMP Negeri 1 Pekalongan dan SD Sampangan. Totalnya mencapai 65 orang.

Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, rombongan guru langsung disambut dengan hangat oleh Fredy dan keluarga.

"Anak ini tulus sekali. Ketemu gurunya seperti ketemu orangtuanya yang lama tidak pernah bertemu. Jadi dirangkul satu-satu, ada yang dipijitin, macem-macem, pokoknya seneng sekali," ucapnya.

"Saya terharu melihat itu, kebetulan saya tidak mengajar dia, tapi kan saya kepala sekolah. Jarang saya melihat orang seperti itu," tambah dia.

Fredy tidak ikut dalam perjalanan ke Malaysia dan Singapura. Dia hanya mengantarkan para gurunya sampai Bandara Soekarno Hatta saja. Namun, ia sudah menunjuk biro perjalanan untuk memandu para guru menikmati liburannya.

"Sebelum berangkat Fredy sempat berpesan ke biro perjalanan. Jangan sampai ada sedikit pun keluhan dari guru saya. Layani maksimal," ujar Sulikin menirukan ucapan Fredy.

Seluruh biaya perjalanan mulai dari transportasi, hotel, uang saku hingga biaya pembuatan paspor semuanya ditanggung oleh Fredy. Bahkan Fredy menyiapkan pendamping dengan kursi roda hingga dokter untuk mendampingi para guru yang sudah sepuh.

Para guru menikmati objek wisata di negeri tetangga selama lima hari dan baru kembali pada 24 September kemarin.

"Semuanya fasilitas kelas satu. Ini perjalanan yang paling berkesan sepanjang hidup saya," ucap Sulikin.

Setahu Sulikin, Fredy kini adalah pengusaha kabel fiber optik. Ia memang sudah bernazar sejak SMA untuk mengajak guru-gurunya jalan-jalan ke luar negeri.

Fredy bercerita ke Sulikin bahwa dia pernah mengalami kecelakaan yang cukup parah di bangku SMA. Dalam keadaan koma itu, Fredy bermimpi dijenguk oleh para gurunya di bangku SD, SMP dan SMA.

"Dari situ Fredy berkeinginan kalau dia punya rezeki lebih ingin mengajak gurunya jalan-jalan ke luar negeri, dan ternyata sekarang benar-benar terkabul," tuturnya.

Sulikin menilai sosok murid seperti Fredy sudah sangat langka di zaman saat ini. Murid yang mengingat jasa para gurunya saja sudah sangat jarang, apalagi sampai mengajak jalan-jalan ke luar negeri. Sulikin pun menceritakan pengalamannya diberangkatkan berlibur oleh Fredy di blog pribadinya. Tulisan itu diberi judul: "MURIDKU GILA". ***

Sumber:kompas.com
Kategori:Jawa Tengah, Pendidikan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/