Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
16 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
11 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Survei Pilgub Jatim

Meski Peluangnya Sama, dari Tiga Tokoh Balon Gubernur, La Nyalla Paling Diminati Warga Jatim

Meski Peluangnya Sama, dari Tiga Tokoh Balon Gubernur, La Nyalla Paling Diminati Warga Jatim
La nyalla diterima di kediaman Hadrotus Syeh KH. Hasyim Asy'ari (pendiri NU).
Kamis, 19 Oktober 2017 22:37 WIB
SURABAYA - Hasil survey terbaru dalam "Memotret Elektabilitas Bakal Calon Gubernur Jawa Timur" dari PMP-SIKOM, (Persatuan Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi) dari sekian banyaknya tokoh yang menyatakan maju Pilgub Jawa Timur, ternyata hasilnya mengerucut dan tinggal tiga calon saja yang diminati masyarakat untuk memimpin Jawa Timur 5 tahun mendatang.

Dalam penelitian/survei yang dilakukan mulai tanggal 4 -14 Oktober 2017 di seluruh Kabupaten dan Kota Jawa Timur dengan metode yang digunakan adalah Deskriptif (Descriptive research). Yaitu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada jelang pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran tentang pilihan masyarakat Jawa Timur terhadap tokoh tokoh yang sudah mengkerucut ketiga nama bakal Calon Gubernur Jawa Timur yaitu Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), Syaifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur), La Nyalla Mataliti (Ketua Kadin Jawa Timur).

Dalam penelitian ini pihak PMP-SIKOM melibatkan 1.089 pemilih dari total populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilgub Jawa Timur sebanyak 32 juta pemilih.

Metode pemilihan responden ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan mengunakan Tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error -/+ 2,97%. Yang terdiri dari laki Laki 49,7 persen, wanita 50,3 persen dan berdasarkan etnik yakni Jawa 79,8 %, Madura18,9 persen dan lainnya 1,3 %.

Dan hasil survei tersebut, menurut G.Safaardi selaku Ketua PMP-SIKOM mengatakan, dari1.089 Respoden yang mengetahui akan adanya Pilgub Jawa Timur pada Tahun 2018 sebanyak 62,1 persen selebihnya 37,9 Tidak tahu .

"Dan dalam simulasi semi terbuka nama La Nyalla ternyata masih unggul, dimana dia dipilih sebanyak 25,9 persen, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dipilih sebanyak 23,4 persen, kemudian Khofifah Indar Parawansa 20,1 persen, dan yang masih belum menentukan sekitar 30, 6 persen," ujarnya, Kamis (19/10/2017).

Selisih dukungan pada tiga besar nama relatif konstan, masing-masing sekitar 3%. Dengan demikian ketiga Calon Gubernur yang diuji dalam Survei ini memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur.

Sebab kata dia, masih ada swing voter sebanyak 30,6%. "Jadi tinggal bagaimana nanti 'mesin partai', ormas pendukung dan relawannya bekerja maksimal untuk mengambil suara swing voters," tukasnya.

Selain isu diatas, sosok ketiga tokoh saat kampanye kata dia, juga akan sangat mempengaruhi keterpilihan. "Visi dan misi mereka terutama dalam hal bidang Ekonomi dan Fasilitas publik seperti kesehatan, air bersih serta yang bersentuhan dengan kesejahteraan masyarakat, dan program yang dianggap realitis akan mempengaruhi Tingkat elektabilitas mereka," tandasnya.

Namun demikian, ia memberikan catatan untuk Gus Ipul yang posisinya merupakan petahanan. Karena menurutnya dia akan jauh lebih berat untuk menaikan tingkat elektabilitas karena berhubungan dengan kinerjanya di Pemprov Jatim yang membuat 69,3 % responden mengatakan tidak puas dan sangat buruk.

"Hampir 62,1% persen responden mengatakan, dibawah kepimpinan petaha, keadaan ekonomi keluarga mereka benar-benat mengalami kesulitan selama 3 tahun terakhir ini," tandasnya lagi.

Sementara untuk Khofifah juga ada catatan terseniri, dengan modal kekalahannya dua kali di Pilgub sebelumya, juga menjadi problem untuk meningkatkan elektabilitas nya.

Sebab kata G. Safaardi, pandangan publik cukup mengejutkan, dimana Khofifah dianggap terlalu ngoyo dan terlalu berambisi jabatan.

"Responden menganggap Khofifah tidak bersyukur dan tidak konsisten dengan tugasnya sebagai Menteri Sosial hingga sampai masa jabatannya berakhir," paparnya.

Masyarakat lanjutnya, justru curiga dengan keingina Khofifah yang ngotot maju sebagai Cagub, padahal posisinya sebagai Menteri Sosial jauh lebih tinggi dari Gubernur serta bisa lebih banyak membantu masyarakat dalam pengentasan kemiskinan.

Sedangkan peluang La Nyalla kata dia, jauh lebih besar untuk meningkatkan elektabilitasnya. "Karena hasil temuan Survei hanya 9,3 persen saja responden yang memilih Calon Gubernur Jawa Timur berdasarkan kesaman etnis sedangkan 90,7 % tidak mempermasalahkan etnis Calon Gubernur Jatim," paparnya.

Dari Survei ini juga ditemukan, dari 1.089 responden yang tertarik berpartisipasi dalam Pilgub Jawa Timur hingga hari pencoblosan hanya sebesar 71,2 persen, artinya partisipasi pemilih hanya akan berkisar di 71,2 persen dari daftar pemilih. Sementara 28,8 persennya mengaku tidak ingin dan tidak tertarik berpartisipasi dalam Pilgub.

"Dan secara spontan, mayoritas pemilih Jawa Timur belum memiliki pilihan, 39,2%," ujarnya.

Sementara Saifullah Yusuf (Gus Ipul) disebut responden sebagai tokoh yang mewakili masyarakat Jawa Timur sebanyak 19,7%, kemudian La Nyalla 22,8%, dan Khofifah Indar Parawansa 18,3 %. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/