Geger! Firzha Ditemukan Tewas dengan Leher Dililit Lakban di Mobil yang Parkir di Bandara SSK II Pekanbaru

PEKANBARU - Sesosok mayat seorang laki-laki dengan identitas bernama Firzha Hendratno, ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Kijang Innova yang terparkir di kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau pada Jumat (20/10/2017) sore.

Penemuan mayat ini sontak membuat geger orang-orang di bandara. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang bermain di sekitar area parkir bandara. Tanpa sengaja mereka melihat sesosok orang didalam mobil yang sudah tak bergerak lagi.

Bergegas anak-anak tersebut memberitahukan penemuan mayat itu kepada pihak Bandara SSK II. Menindaklanjutinya, petugas pun melakukan pengecekan, untuk memastikan peristiwa itu. Rupa-rupanya, perkataan anak-anak itu benar.

Muhammad Raiyan, selaku Supervisor pengawas parkir bandara Sultan Syarif Kasim II mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian itu setelah anak-anak tersebut melapor. Demikian dituturkannya saat dikonfirmasi GoRiau.com di ruang kerjanya pasca peristiwa ini.

Kondisi mayat saat ditemukan berada dalam posisi duduk di kursi bagian supir dengan leher terlilit lakban bewarna silver. Tubuhnya juga sudah membiru serta mengeluarkan bau tak sedap. Jasad ini menggunakan kemeja lengan panjang warna putih dan memakai celana pendek.

Raiyan melanjutkan, bahwa mobil Kijang Innova dengan nomor polisi BM 113* L* masuk kedalam bandara pada hari kamis (19/10/2017) pukul 09.34 WIB pagi. Namun ia tidak mengetahui dengan pasti, maksud dari keberadaan mobil tersebut di bandara.

Usut punya usut, pemilik kendaraan itu diketahui bernama Anto Idris. Ia juga melaporkan kepada pihak Polsek Bukit Raya, bahwa mobilnya itu dibawa oleh Firzha, yang ternyata merupakan temannya sendiri, namun tak kunjung kembali.

Firzha, diterangkan Anto, sehari-harinya bekerja sebagai supir. Ia tak menyangka bila pria itu ditemukan sudah tak bernyawa. "saya menemukan mobil ini di dalam bandara, setelah mobil ketemu, kondisi dia udah begini," singkat Anto. ***