Harga Kopi di Aceh Utara belum Stabil
Penulis: Sarina
LHOKSUKON – Harga jual biji kopi di tingkat petani di Kabupaten Aceh Utara belum stabil sejak satu tahun terakhir. Harga kopi sebelumnya sempat dijual petani seharga Rp30 ribu per bambu kini masih di angka Rp25 ribu per bambu.
Salah seorang petani kopi di Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Mukhlis (38), Kamis (19/10/2017) kepada GoAceh mengatakan, dirinya sudah bertani tanaman kopi sejak 20 tahun terakhir, luas lahan dimilikinya 2 hektare.
“Sudah satu tahun harga buah kopi belum naik-naik. Sebelumnya tembus Rp30 ribu per bambu, kini hanya Rp25 ribu per bambu. Hal ini membuat sejumlah petani kopi harus menyeimbangkan antara modal dengan keuntungan,” katanya.
Mukhlis menambahkan, hasil panen kopi biasanya dijual ke Kabupaten Bener Meriah. Sekali panen bisa mencapai hingga 500 bambu atau setara 50 kaleng. Namun, sejauh ini kopi di Jabal Antara belum panen serentak, diperkirakan Desember mendatang baru dapat dipanen serempak.
“Kita berharap pembukaan jalan alternatif yang tembus ke Kecamatan Nisam Antara oleh TNI dapat segera diselesaikan. Karena kalau hasil panen kita jual ke Bener Meriah terlalu jauh, dengan adanya jalan itu kita bisa jual ke Krueng Geukueh atau Lhokseumawe,” harapnya.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Ekonomi |