Home  /  Berita  /  GoNews Group

Masih Bertahan di Istana, Ini Tuntutan Buruh dan Mahasiswa

Masih Bertahan di Istana, Ini Tuntutan Buruh dan Mahasiswa
Foto: Antara.
Jum'at, 20 Oktober 2017 23:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Selain ratusan mahasiswa, aksi demo memperingati ulang tahun ke-3 kepemimpinan Jokowi-JK, pada Jumat (20/10), juga diikuti oleh awak Tangki Pertamina.

Tuntutannya beragam. Mulai pembatalan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) tentang Ormas, hingga perhatian yang lebih kepada pegawai BUMN.

Aksi unjuk rasa untuk tiga tahun pemerintan Jokowi itu sendiri terpecah menjadi tiga bagian: aksi di Jalan Silang Monas, aksi di seberang Istana Merdeka, dan aksi di depan gedung Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Massa yang berasal dari gabungan mahasiswa dan buruh mendominasi aksi demo di depan gedung Kemenko PMK. Sambil menyanyikan yel-yel khas mahasiswa, mereka menyerukan tuntutan kepada Jokowi.

Bahkan salah satu koordinator aksi demo mengancam tak akan membubarkan diri sampai Jokowi menemui mereka.

Dalam aksinya, massa menyampaikan sejumlah tuntutannya. Salah satunya adalah pencabutan Perppu Ormas 2/2017. Perppu itu dianggap menunjukkan sikap Jokowi yang antikritik karena telah membatasi kebebasan bagi organisasi yang ada di Indonesia.

"Tiga tahun Jokowi-JK berkuasa justru menambah beban rakyat," seru massa.

Koordinator BEM Seluruh Indonesia, Wildan Wahyu Nugraha, yang berdemo di kawasan Patung Kuda Arjuna, Jakarta, Jumat (20/10), menuntut Jokowi-JK memperbaiki timpangnya kesejahteraan.

Menurutnya, dalam tiga tahun Jokowi ini, pemerintah buta terhadap kepentingan sosial terutama rakyat kecil. Ketimpangan sosial pun kata Wildan terasa sangat tinggi, apalagi pembangunan yang dilakukan pemerintah di era Joko Widodo ini dianggap lebih condong ke asing dan ke masyarakat kelas menengah atas.

 "Misalnya pembangunan kereta cepat, itu belum urgent, tapi malah dibuat bahkan harganya pun tidak murah. Dan itu memunculkan proyek swasta lain yang menjepit masyarakat kecil," kata Wildan. 

Sementara, Puluhan Awak Mobil Tangki (AMT) yang dipecat PT Pertamina Patra Niaga mengajukan tuntutan kepada Presiden untuk lebih memberi perhatian terhadap para pekerja yang dipecat sepihak di perusahaan minyak pelat merah itu.

“Kami menagih janji, ini perusahaan BUMN tidak ada perhatian sama sekali,” ujar koordinator aksi Heri Sugiri saat ditemui di halaman silang Monas.

"Kami jalan kaki karena sudah datangi BUMN, kementerian, dinas, tapi sampai sekarang tidak ada yang realisasi," kata Heri.

Ia berharap, seluruh AMT dapat dipekerjakan kembali dan mendapatkan upah yang layak. Pasalnya, alasan perusahaan memecat para AMT tak jelas. Apalagi mereka tak mendapat pemberitahuan resmi maupun pesangon dari perusahaan.

“Alasan kami katanya karena tidak lulus seleksi. Pemberitahuannya pun hanya lewat SMS, tidak ada pesangon sama sekali,” tutur Heri.

Sebelumnya, para AMT telah melancarkan aksi mogok kerja pada Juni lalu. Melalui aksi mogok ini, mereka menuntut agar Pertamina Patra mempekerjakan kembali sopir truk tangki yang baru saja diputuskan hubungan kerjanya. Mereka juga meminta agar sopir tangki diangkat menjadi karyawan tetap di Pertamina Patra.

Pantang Pulang Sebelum Jokowi Datang

Aksi demo mahasiswa yang mengkritisi tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) belum membubarkan diri dari aksi di depan istana negara.

Sesuai imbauan dari kepolisian, aksi massa itu mestinya bubar pada pukul 18.00 WIB. Hingga pukul 19.00 WIB, para peserta aksi justru melingkar sambil membawa lilin. Mereka bergeming, dan tetap duduk sambil melantunkan doa.

Dan, saat berita ini dinaikkan, massa pun belum membubarkan diri. Meski begitu, sampai dengan saat ini situasi masih kondusif.

Sementara itu, salah satu koordinator aksi kepada GoNews.co mengatakan, pihaknya tetap akan bertahan sampai Jokowi datang menemui mereka.

"Pantang pulang sebelum Jokowi datang. Hingga sampai saat ini kami belum mendapatkan lampu hijau mengenai tuntutan yang kita sampaikannya," ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Wildan Wahyu Nugroho kepada GoNews.co, Jumat (20/10/2017) malam.

Menurutnya, Mahasiswa Indonesia adalah kumpulan orang dengan keteguhan Idealisme yang tinggi demi perjuangan untuk Negerinya. "Kami tetap bersikeras untuk bertahan di lokasi aksi sampai tuntutan kami dipenuhi," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/