Bikin Resah... Warga Penggalangan Minta PKS Mini ini Ditutup
Penulis: Putra
Keberadaan PKS mini pengelola biji kelapa sawit menjadi minyak yang dimiliki warga keturunan bernama Hasan, merusak lingkungan dan jalan warga.
Pasalnya penampungan limbah B3 yang berada di sekitar pabrik tidak sesuai dengan prosedur. Limbah berbahaya tersebut setiap hari mengeluarkan aroma bau busuk, selain itu setiap musim hujan limbah mengalir ke pemukiman warga.
Tak hanya itu, truk pengangkut sawit dan truk mengangkut minyak mentah tersebut telah merusak jalan warga di Dusun 1 dan Dusun 4, Desa Pengalangan, Kecamatan Sei Bamban.
Pantauan GoSumut, Kamis (26/10/2017), keberadaan PKS mini tersebut bukan di kawasan industri, melainkan tepat berada di sekitar pemukiman warga sehingga izin pendirian PKS mini tersebut harus ditinjau ulang.
Anehnya lagi, walau sudah lama beroperasi, namun belum ada tindakan tegas dari Dinas Lingkungan hidup untuk memberikan tindakan atas keberadaan limbah merusak lingkungan.
Disinyalir adanya main mata antara oknum di Dinas Lingkungan Hidup Sergai dengan pihak pengusaha sehingga tidak ada tindakan tegas sementara warga sekitar sudah sangat resah, baik masalah limbah maupun rusaknya jalan.
Adi warga Desa Penggalangan mengatakan, setiap hari warga melintas disekitar pabrik PKS mini tersebut terpaksa tutup hidung akibat bau busuk dari limbah. Selain itu jalan rusak akibat dilalui truk mengangkut sawit dan minyak pengelolaan dari PKS mini tersebut.
“Warga sudah resah sehingga kita inta Bupati Sergai untuk menutup PKS mini tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Penggalangan Hasan Basri Hasibuan ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan, sudah banyak warga yang mengadukan masalah keberadaan PKS Mini ini kepadanya. Terlebih lagi aroma bau busuk limbah dan rusaknya jalan.
“Warga resah dengan keberadaan PKS mini dan telah merusak jalan dan lingkungan,” terangnya.
Editor | : | Fatih |
Kategori | : | Sumatera Utara, Pemerintahan, Peristiwa, Umum |