Ternyata, Wakil Ketua DPRDSU pun Ikut Dipecat Gus Irawan dari Ketua DPC Gerinda Paluta
MEDAN-Dari 17 Ketua DPC Gerindra di Sumatera Utara yang dipecat Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu, Parlinsyah Harahap adalah salah satunya. Parlinsyah adalah Ketua DPC Padanglawas Utara atau Paluta, dipecat pada 25 September 2017.
Parlinsyah yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sumut merupakan tandem Gus Irawan saat pemilu legislatif 2014. Dari Parlinsyah, Gus memperoleh sumbangan suara yang cukup signifikan. Sebab ketika itu dia merupakan peraih suara terbesar dari seluruh caleg Gerindra. Itu sebabnya Parlinsyah ditetapkan menjadi Wakil Ketua DPRD Sumut mewakili Gerindra yang memiliki 13 kursi.
Kalau kemudian Parlinsyah Harahap dipecat Gus Irawan dari posisinya sebagai Ketua DPC Paluta, kader-kader Gerindra sangat menyesalkannya.
John Robert Simanjuntak, yang sebelumnya dicopot Gus Irawan sebagai Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut menduga kebijakan semena-mena mantan Dirut bank Sumut itu memecat Parlinsyah tak lain motifnya adalah uang. Transaksional.
"Masak kader terbaik Gerindra semacam Parlinsyah yang notabene penyumbang suara terbesar buat Gus Irawan dipecatnya, kan keterlaluan dia itu," kara John seusai mengikuti aksi demonstrasi puluhan kader Gerindra di Tugu Pahlawan Nasional Sisingamangaraja, Jalan. Sisingamangaraja, Medan (Kamis, 2/11/2017).
Mantan Ketua Gerindra Karo Abednego Sembiring menambahkan, dipecatnya Parlinsyah Harahap diduga karena dia berniat mencalonkan diri menjadi Bupati Paluta pada Pilkada tahun depan. Dengan digantinya Parlinsyah, Gus Irawan akan bisa mendapatkan uang dari ketua DPC yang menggantikannya.
"Kader-kader potensial semacam Parlinsyah Harahap yang menjabat Ketua DPC, itulah yang dipecat Gus Irawan. Dia tidak mau ada kader-kader terbaik Gerindra menjadi besar. Sama seperti John Robert Simanjuntak yang dipecat dari jabatan sekretaris," kata Abednego.
Sebagaimana diketahui terdapat 17 pimpinan DPC Gerindra yang belum lama ini dipecat Gus Irawan tanpa ada alasan yang jelas. Mereka tidak pernah dipanggil untuk diklarifikasi kesalahan atau pelanggaran yang pernah dilakukannya.
"Prabowo sudah mendapatkan informasi yang salah dari Gus Irawan sehingga menandatangani surat pergantian. Semua keputusan pergantian tersebut harus dibatalkan," ujar Abednego yang merupakan purnawirawan kolonel TNI AD.
Kalau Prabowo tidak segera merespon tuntutan demonstrasi ini, kata Abednego, mereka akan melanjutkan demonstrasi yang sama di kantor DPP Jakarta dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya, Sekretaris DPD Gerindra Sumut Robert Tobing menyatakan bisa memahami jika pimpinan-pimpinan DPC yang diganti merasa kecewa. Akan tetapi sebenarnya mereka tidak dibuang atau dicopot. Walau diganti mereka masih duduk sebagai pengurus partai, diantaranya ada yang jadi pengurus DPD sebagai wakil ketua.
Kata Robert, seluruh pimpinan DPC yang diganti surat keputusannya ditandatangani oleh Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum DPP. Hal itu karena Gerindra adalah partai komando yang tidak mengenal konferensi daerah maupun konferensi cabang.
"Pimpinan-pimpinan DPC itu diganti karena masing-masing mereka punya masalah sendiri-sendiri. Di Asahan ketuanya meninggal, di Tobasa pimpinan yang dari DPD sudah ditarik, Samosir ketuanya sakit, Langkat mengundurkan diri," katanya.
Editor | : | Wen |
Sumber | : | medanbisnis |
Kategori | : | Sumatera Utara, Politik |