Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
16 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
16 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
16 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
16 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
16 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

8 Bulan Lagi Pilgub Digelar, Nama Deddy Mizwar Kembali Melejit pada Hasil Survei Calon Gubernur Jabar 2018

8 Bulan Lagi Pilgub Digelar, Nama Deddy Mizwar Kembali Melejit pada Hasil Survei Calon Gubernur Jabar 2018
Ilustrasi. (net)
Selasa, 07 November 2017 23:26 WIB
JAKARTA - Sekitar delapan bulan lagi pemilihan kepala daerah serentak 2018 segera dilaksanakan di 172 daerah salah satunya adalah pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat.

Publik kembali diuji untuk memilih kepala daerah yang dapat membawa perubahan. Di balik berbagai pertentangan, keriuhan, dan kemeriahan, pilkada serentak yang sudah dua kali digelar semakin jadi wadah pembelajaran demokrasi publik.

Pilkada serentak hadir sebagai sarana untuk menguatkan konsolidasi demokrasi lokal di Indonesia. Setidaknya pilkada bertujuan untuk menciptakan penyelenggaraan pemilu yang efisien dan efektif. Derajat keterwakilan antara masyarakat dan kepala daerahnya juga diharapkan dapat meningkat.

Selain itu, diharapkan juga tercipta pemerintahan daerah yang efektif dan efisien. Pusat Kajian Opini Publik Indonesia ( Puskopi) kali ini sangat tertarik untuk mencermati dan meneliti pengaruh jelang perhelatan Pilkada Jawa Barat yang sudah sangat ramai dibahas diperbagai media massa dan media sosial. Komunikasi antar Parpol serta komunikasi Parpol dan tokoh tokoh yang ingin dicalonkan/diusung oleh Parpol dalam Pilkada Jawa Barat juga mulai sangat intens.

Dari penelitian mengunakan data data pemberitaan media massa dan informasi dari Parpol Puskopi mendapati nama nama tokoh yang bermunculan sebagai bakal Calon Gubernur Jawa Barat diantaranya Ridwan Kamil ( walikota Bandung) yang dari awal sudah diusung oleh Partai Nasdem ) Lalu Deddy Mizwar (Wakil Gubernur Jawa Barat ) ,Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta ) ,Agung Suryamal ( Ketua Kadin Jawa Barat ) ,Iwa Karniwa ( Birokrat Pemprov Jawa Barat ) ,Netty Prasetiyani (Istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ),Puti Guntur Soekarnoputra ( Politisi PDIP) ,Iwan Sulanjana ( Mantan Pangdam Siliwangi),serta Dede Yusuf ( Mantan Wagub dan Politisi Partai Demokrat ).

Dari nama nama tokoh tersebut tentu saja sangat menarik untuk dijadikan objek penelitian untuk mengetahui gambaran Opini Publik Masyarakat Jawa Barat terhadap para tokoh tersebut yang bakal dan punya potensi dicalonkan dan mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Barat di Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Selain para tokoh yang akan diuji dalam penelitian Puskopi ini ,Puskopi juga akan meneliti sejauh mana Opini Masyarakat Jawa Barat Terhadap penyelenggaraan Pilkada serentak selama ini.

Dan hasilnya, dari berbagai nama diatas, ternyata Deddy Mizwar kembali melejit dibanding dengan para kandidat lainnya. Itu terbukti dari temuan survei, masyarakat menilai Deddy Mizwar cocok dan panatas memimpin Jawa Barat dengan jawaban sekitar 78,7 persen responden.

Deddy dinilai sebagai tokoh yang berintegritas dan kompeten serta memiliki kemampuan untuk meyelesaikan masalah masalah sosial,ekonomi dan politik di Jawa Barat.

"Sementara diurutan kedua Dedi Mulyadi yang dinilai oleh 70,3 persen, lalu Dede Yusuf 68,7 persen, Ridwan Kamil 66,4 persen, Iwa Karniwa 66,3 persen, Netty Prasetiyani 54,7 persen, Puti Guntur Soekarnoputra 51.2 persen, Agung Suryamal 50,7 persen dan Iwan Sulanjana 49.2 persen," ujar Andri Gunawan selaku Direktur Eksekutif Puskopi, Selasa (07/11/2017) kepada wartawan.

Dalam temuan Survei opini masyarakat Jawa Barat terkait penilaian tokoh yang diuji dari kriteria paling bersih dari korupsi, dekat dengan rakyat, bertanggung jawab, setia, beriman, sederhana, pintar, rendah hati, berpengalaman dan teruji hasilnya 82,9 persen responden juga memilih Deddy Mizwar.

"Dan diurutan kedua yang mempunyai kriteria yang di inginkan masyarakat dan diurutan ditempati Dede Yusuf dengan raihan 72, 1persen, Dedi Mulyadi 70,9,persen, Ridwan Kamil 67,3 persen, Netty, Iwa Karniwa 66,4 persen, Iwan Sulanjana 57,3 persen, Netty Prasetiyani 53,4 persen, Puti Guntur Soekarnoputra 51.6 persen dan Agung Suryamal 51,4 persen," tandasnya.

Sementara soal pertanyaan Siapa tokoh yang akan di pilih dan paling pantas menjabat Gubernur Jawa Barat Maka jawaban dari 24,3 persen responden memilih nama Deddy Mizwar dan diurutan kedua Dede Yusuf dipilih sebanyak 10,2 persen.

Lalu Dedi Mulyadi 8,7 persen, Iwa Karniwa 6,1 persen, sedangkan Ridwan Kamil hanya dipilih sebanyak 5,7 persen, diikuti Puti Guntur Soekarnoputra 5,2% , Netty Prasetiani 4,1Persen, Agung Suryamal 2,4 persen dan Iwan Sulanjana 2,1 persen. Sementara yang memilih tokoh lain selain yang diuji sebanyak 9,1 persen dan yang tidak menjawab sebanyak 22,1 persen.

Sementara itu, jawaban atas pertanyaan tertulis jika pemilihan Kepala daerah di lakukan hari ini lagi-lagi nama Deddy Mizwar dipilih dan diharapkan menjadi Gubernur Jawa Barat oleh 31,2 persen responden.

"Diposisi kedua Dedi Mulyadi 10,6 persen, Iwa Karniwa 9,3 persen, Ridwan Kamil 8,9 persen, Dede Yusuf 8,6 persen, Puti Guntur Soekarnoputra 6,7 persen, Netty Prasetiani 4,4 persen, Agung Suryamal 2,8 persen dan Iwan Sulanjana 2,3 persen. Sementara tidak memilih sebanyak 15,2 persen," tukasnya.

Dan ketika ditanya jika tokoh pilihan anda ternyata tidak mencalonkan diri atau tidak berhasil mendapatkan parpol pengusung, maka jawaban responden sebanyak 70,8 persen akan memilih tokoh lain, dan sebanyak 29,2 persen tidak akan memilih alias Golput.

"Ini artinya sebanyak 70,8 persen responden masih bisa berubah pilihannya jika tokoh yang dipilih saat Survei ini berlaku ternyata tidak maju sebagai Calon Gubernur dan ada potensi Golput sebanyak 29,2 persen," tegasnya.

Adapun soal popularitas tokoh hasilnya didapati bahwa Deddy Mizwar tokoh yang paling dikenal dan diketahui prestasi dan tindak tanduknya selama menjadi pejabat publik dan profesinya sebagai pekerja film dan sinetron serta bintang iklan dan sinetron di televisi oleh 76,3 persen dari 1.897 responden.

Dan diurutan kedua adalah Dedi Mulyadi dikenal secara baik oleh 64,9 persen responden lalu Netty Prasetiyani 64,6 Dede Yusuf dikenal oleh 64.4 persen responden ,Puti Guntur Soekarnoputra dikenal sebanyak 63,7 persen responden Ridwan Kamil 63,6 persen ,Iwa Karniwa 62.8 persen ,Iwan Sulanjana 50,2 persen dan Agung Suryamal 48.4 persen.

Untuk melakukan penelitian Opini Masyarakat Jawa Barat, Puskopi melakukan jajak pendapat dengan melibatkan Warga Jawa Barat sebanyak 1.897 dari populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Provinsi sebesar 32,8 juta.

Dimana 1.887 warga tersebut pada Juni 2018 memiliki Hak Pilih di Pilkada Jawa Barat. Dalam Survei Jajak Pendapat ini mengunakan Metode Multistage Random sampling secara proposional tersebar di 9 kota dan 18 Kabupaten di Jawa Barat, dan Survei ini mengunakan tingkat kepercayaan Survei sebesar 95% dan dengan jumlah sample sebanyak 1897 didapati margin of error sebesar -/+ 2,25 persen.

"Jajak pendapat ini kita dimulai sejak 15 Oktober sampai dengan 27 Oktober 2017, jajak pendapat dilakukan dengan mengunakan wawancara secara langsung melalui Telepon dan melalui pengisian kuisioner yang dipandu oleh para surveyor Puskopi yang terlatih," terangnya.

Responden dalam penelitian kali ini kata dia, terdiri dari masyarakat umum, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh Pemuda. "Yang dimaksud dengan tokoh masyarakat, adalah orang yang dianggap memiliki pengaruh dan dapat mempengaruhi keputusan calon pemilih, sedangkan yang masuk kategori tokoh agama adalah, alim ulama, guru ngaji dan ustaz atau ustaza," pungkasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Hukum, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/