Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
7 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
7 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
6 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
7 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
6 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Umum

Mameh, Bayi Orangutan Kedua Dilahirkan Mongki di Aceh Besar

Mameh, Bayi Orangutan Kedua Dilahirkan Mongki di Aceh Besar
Mongki melahirkan bayi orangutan betina pertama yang diberi nama Mameh, di Jantho, Aceh Besar. [Ist]
Jum'at, 10 November 2017 08:16 WIB
‎BANDA ACEH - Bayi orangutan sumatera liar kedua lahir di Pusat Reintroduksi Orangutan Sumatera, di Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. ‎Hal ini diketahui saat staf Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP) melaksanakan tugas rutin memantau orangutan di Hutan Cagar Alam Jantho, Selasa (7/11/2017).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, ‎saat melakukan pemantauan, petugas bertemu dengan mongki, yakni orangutan sumatera betina yang dilepasliarkan pada 2011 lalu. 

"Dilaporkan mongki termonitor 2 hingga 3 kali setahun sejak dia dilepasliarkan. Namun, kali ini tim pemantau lapangan menemukan Mongki terlihat sedang membawa bayi yang baru lahir," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis (9/11/2017) sore.

‎Berdasarkan laporan visual, diketahui bayi orangutan liar tersebut berjenis kelamin betina dan petugas memberikan nama Mameh untuk bayi orangutan tersebut yang berarti 'cantik' atau 'manis' dalam bahasa Aceh.‎ Sebelumnya, pada 11 September 2017 lalu, SOCP dan BKSDA Aceh juga telah mengumumkan kelahiran bayi orangutan Sumatera pertama yang lahir di alam liar di Jantho. 
 
"Bayi pertama yang lahir dari orangutan betina dewasa bernama Marconi itu‎ diberi Masen dan diperkirakan sudah berusia sekitar 1,5 tahun saat pertama kali termonitor. Kini, Mameh menjadi bayi orangutan kedua yang lahir di alam liar sekaligus menjadi bayi orangutan betina pertama dari hutan reintroduksi Jantho yang dikelola oleh SOCP," jelasnya.

‎Tim SOCP pertama kali mulai melepasliarkan orangutan sitaan ke hutan Jantho pada 2011 dan hingga saat ini telah membebaskan sekitar 100 orangutan Sumatera. Mongki yang merupakan induk Mameh, pertama kali tiba di Pusat Rehabilitasi dan Karantina Orangutan SOCP di Batu Mbelin pada Januari 2010. 

"Mongki disita dari seorang pengusaha di Meulaboh, dengan keadaan leher terikat ke kandang di sebuah garasi mobil. Setelah menjalani karantina dan rehabilitasi selama 1,5 tahun. Mongki kemudian dilepasliakan ke hutan Jantho pada Juni 2011," ungkapnya.

Sementara, Direktur Program Konservasi Orangutan Sumatera, Ian Singleton mengatakan, hal ini merupakan hal yang fantastis. Pihaknya mengaku telah bekerja keras di Jantho, dengan secara‎ bertahap membangun populasi baru orangutan dan mempertahankannya. 

"Tujuannya adalah untuk menciptakan populasi liar yang sepenuhnya mandiri dan lestasi atas spesies yang terancam punah ini," katanya.
 
Supervisor Karantina dan Reintroduksi untuk SOCP, Citrakasih Nente mengatakan, ‎berita tentang kelahiran Masen pada September lalu merupakan dorongan nyata bagi pihaknya. Pihaknya mengaku sangat senang dengan berita kelahiran Mameh ini. Apalagi, Mameh adalah bayi orangutan sumatera betina pertama. 

"Semoga sehat, bisa hidup lama dan menghasilkan beberapa bayinya sendiri nantinya. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kelangsungan hidup populasi baru di Hutan Jantho dan kelangsungan hidup spesiesnya secara keseluruhan! Sekali lagi kami semua sangat senang dengan kabar ini!," serunya.

Manajer Pusat Reintroduksi dan Release Orangutan di Jantho, Mukhlisin mengatakan, ini adalah berita yang sangat bagus. Setelah beberapa tahun memperkenalkan kembali orangutan di Jantho, akhirnya pihaknya melihat hasil kerja keras yang dilakukan selama ini. 

"Setelah Masen pada September lalu dan sekarang Mameh, ini menjadi awal dari populasi baru yang ingin kita bangun yang pada akhirnya akan terdiri dari individu-individu yang tidak pernah dipelihara atau bahkan kontak dengan manusia. Bayi betina pertama ini memberi kita harapan baru bahwa kita benar-benar akan dapat mencegah kepunahan satwa langka ini‎," ungkapnya.
 
Sapto juga menekankan, pihaknya selalu menunggu perkembangan orangutan yang dilepaskan. Kelahiran kedua bayi ini merupakan suatu pertanda keadaan berjalan dengan baik bagi populasi baru orangutan. Namun, yang harus dilakukan bersama saat ini adalah menyelesaikan akar masalah, yakni fakta orangutan masih ditangkap dan dipelihara secara ilegal sebagai satwa peliharaan.
 
"Padahal, menangkap, membunuh, memperdagangkan, memiliki atau mengangkut orangutan di Indonesia sangat jelas merupakan kegiatan ilegal dan hukumannya sangat tegas. Orang harus sadar bahwa mereka akan menghadapi tuntutan, denda dan penjara jika mereka terlibat dalam tindak kriminal," tambah Kepala BKSDA Aceh. [HFZ]

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/