Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
24 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
2
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
24 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
3
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
24 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
4
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
5
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
6
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Bangun Kembali Pasar Terapung Tembilahan, Disperindag Inhil Butuh Sedikitnya Rp50 Miliar

Bangun Kembali Pasar Terapung Tembilahan, Disperindag Inhil Butuh Sedikitnya Rp50 Miliar
Kepala Disperindag Inhil, Dianto Mampanini.
Kamis, 07 Desember 2017 12:22 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN- Untuk membangun kembali Pasar Terapung Tembilahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil, Riau sedikitnya membutuhkan dana sebesar Rp40 sampai Rp50 miliar

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Inhil, Dianto Mampanini kepada GoRiau.com.

''Berdasarkan hitung-hitungan bersama konsultan ya sekitar Rp40 sampai Rp50 miliar,'' ujarnya.

Pembangunan pasar yang berdiri di atas Sungai Indragiri itu ditegaskannya memerlukan dana yang tidak sedikit dikarenakan harus dilakukan pembongkaran total terhadap pasar yang ada.

Selain itu, mengingat bangunan akan dibangun di atas sungai maka perlu bahan yang berkualitas baik.

''Memang kalau membangun di lokasi yang sekarang akan besar anggarannya, apalagi daerah pinggiran sungai itu rawan, apalagi semua harus kita ganti ditambah lagi alam kita sangat berat, jadi butuh bahan berkualitas tinggi,'' lanjutnya.

Meskipun pembangunan belum diketahui kapan akan dilaksanakan karena belum tersedianya anggaran sebesar itu, Dianto pun menjelaskan di tahun 2018 ini pihaknya akan fokus terhadap relokasi pedagang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

''Kita akan buat TPS dulu, cuman lokasinya jadi kendala, kalau di jalan tidak mungkin, di suruh ke Pasar Kayu Jati pedagangnya tidak mau, itu juga akan kita pikirkan bersama,'' cetus Dianto Mampanini.(ayu)

Kategori:Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/