Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
19 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
17 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
17 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
16 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
17 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Home  /  Berita  /  Umum

Boikot Produk AS dan Israel Harus Jadi Gerakan Rakyat

Boikot Produk AS dan Israel Harus Jadi Gerakan Rakyat
Ilustrasi [Reuters]
Minggu, 24 Desember 2017 10:55 WIB

JAKARTA - Petisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ditolak Amerika Serikat (AS). Bahkan, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didukung oleh mayoritas anggotanya saja diabaikan oleh AS.


"MUI semakin yakin bahwa gerakan untuk memboikot produk AS dan Israel harus lebih disuarakan dan disosialisasikan agar menjadi gerakan bersama (people power) yang lebih masif dan merata di seluruh Indonesia, syukur-syukur nanti diikuti oleh masyarakat dunia," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika, Sabtu (23/12/2017).

Zainut menerangkan, sebelumnya hasil voting di Majelis Umum PBB terkait resolusi status Yerusalem menunjukkan AS dan Israel kalah telak. Namun sangat disayangkan negara yang selama ini mendewakan demokrasi ternyata justru paling anti demokrasi.

Seharusnya AS tunduk dan menghormati suara mayoritas karena itulah makna yang paling hakiki dalam sebuah demokrasi. Sikap arogansi dan merasa paling berkuasa adalah bentuk kesombongan AS yang paling nyata.

"Seharusnya PBB memiliki sikap yang tegas terhadap AS karena tidak mengindahkan resolusinya. PBB seharusnya memiliki keberanian untuk memberikan sanksi kepada AS atas pembangkangannya," ujarnya.

Ia menegaskan, supaya PBB tidak dilecehkan dan memiliki wibawa. PBB jangan menggunakan standar ganda, terhadap negara lain berlaku keras tetapi terhadap negara adi daya tidak berdaya.

Zainut juga mengatakan, MUI apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang menjadi co-sponsor resolusi untuk menolak pengakuan unilateral AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sikap ini menunjukan bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia bersama mayoritas dunia mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari cengkeraman penjajah zionis Israel.

Editor:TAM
Sumber:Republika.co.id
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/