Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
22 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
19 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
19 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
19 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
19 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  Riau

Riau Alami Inflasi 0,49 Persen, Dumai Penyumbang Tertinggi Disokong Kenaikan Daging Ayam Ras dan Cabai Merah

Riau Alami Inflasi 0,49 Persen, Dumai Penyumbang Tertinggi Disokong Kenaikan Daging Ayam Ras dan Cabai Merah
Ilustrasi.
Selasa, 02 Januari 2018 12:54 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pada Desember 2017, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 133,43. Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau periode bulan lalu ini, diantaranya daging ayam ras dan cabai merah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, dari tiga kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Kota Dumai sebesar 0,53 persen, Tembilahan sebesar 0,50 persen, dan Pekanbaru sebesar 0,48 persen.

Ia menguraikan, inflasi Riau Desember 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,09 persen.

Kemudian, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, cabai hijau, dan rokok kretek," urai Aden Gultom kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (2/1/2018).

Sedangkan, lanjut Gultom, dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi (inflasi negatif), yakni kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

"Sementara itu, komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain kentang, tomat sayur, wortel, tomat buah, jeruk, dan lain-lain," tandasnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/