Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
10 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
10 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
10 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
10 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
10 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

HKTI Gandeng Santri Garap Lahan Pertanian Sekitar Pesantren

HKTI Gandeng Santri Garap Lahan Pertanian Sekitar Pesantren
Istimewa.
Minggu, 07 Januari 2018 07:03 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selain bekerja sama dengan perguruan tinggi, juga menjalin kerja sama dengan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.

Ketua Umun HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, kerja sama ini dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yaitu mengembangkan teknologi pertanian. 

“HKTI memiliki banyak program pertanian, namun saat ini kami masih banyak menangani padi. Kami juga sudah ada program pertanian jagung dan untuk lebih memperbanyak lagi perlu menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk dengan pesantren untuk mengimplementasikan program,” kata Moeldoko, Sabtu (6/12).

Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu menjelaskan, membangun kerja sama dengan perguruan tinggi dan pesantren agar lulusan dari dua lembaga pendidikan itu ketika kembali ke masyarakat mempunyai pengetahuan yang cukup pada pertanian.

“Lulusan dari perguruan tinggi dan pesantren punya knowledge baru pada pertanian ketika kembali ke daerah masing-masing. Demi satu tujuan membangun pertanian Indonesia,” ujarnya.

Moeldoko menjelaskan, teman-teman di pesantren ini akan diajarkan ilmu pertanian. Setelah keluar, para santri diharapkan akan menjadi center of gravity dari lingkungannya. 

"Bisa dibayangkan kalau dia memiliki salah satu ilmu pertanian. Di samping pandai ilmu agama, dalam konteks hablumminannas, memiliki ilmu pengetahuan transfer knowledge dari kita tentang pertanian, maka dia akan bisa memberikan pencerahan pada lingkungan," terang Moeldoko. 

Nantinya, para santri tersebut bisa menggarap lahan pertanian di sekitar pesantren. Lahan tersebut bisa milik pemerintah, lembaga, perusahaan atau pribadi yang bisa dijalin kerja sama. 

"Apa yang kira-kira bisa disinergikan dengan kita? Sebagai contoh, orang Bandung punya 4 ribu hektar. Dia kesulitan tidak bisa menggarap. Kita akan coba garap, nanti saya awali dari 400 hektar. Masih banyak sisa lahan di sana," cetus Moeldoko. 

Moeldoko memang dikenal dekat di kalangan pesantren. Dirinya kerap mengunjungi pondok pesantren baik masih saat menjabat Panglima TNI atau saat menjadi Panglima Tani sekarang. Dan, dia juga rutin menghadiri dan memberikan orasi ilmiah dalam Rapimnas Ikatan Pesantren Indonesia (IPI). 

"Pesantren adalah garda terdepan mencegah terorisme. Saya yakin santri bisa diandalkan untuk sektor pertanian di saat regenerasi petani makin tergerus," jelasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/