Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Umum

Gajah Liar Sumatera yang Terancam Punah Melahirkan di Habitat Suaka Margasatwa Balai Raja Riau

Gajah Liar Sumatera yang Terancam Punah Melahirkan di Habitat Suaka Margasatwa Balai Raja Riau
Penampakan Seruni dan anaknya, di SM Balai Raja, Riau (Foto: RSF)
Rabu, 17 Januari 2018 19:36 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Seekor gajah Sumatera berumur sekitar 40 tahun yang berhabitat di komplek hutan Talang Suaka Margasatwa Balai Raja, Provinsi Riau melahirkan. Kehadiran anggota baru dalam kawanan gajah liar tersebut tentunya sangat dinanti-nanti.

Sebab, gajah liar Sumatera saat ini termasuk salah satu spesies yang terancam punah. Tentunya kehadirannya membawa angin segar bagi pecinta satwa, terutama untuk Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau.

Lahirnya anak gajah tersebut sebagai hasil dari upaya BBKSDA Riau untuk mempertahankan dan memperbaiki ekosistem di Suaka Margasatwa Balai Raja, yang menjadi habitat gajah liar Sumatera.

Keberadaan anak gajah ini pertama kali diketahui oleh Rimba Satwa Foundation (RSF) selaku mitra BBKSDA Riau. Itu berawal dari ditemukannya jejak kaki gajah ukuran kecil sekitar empat hari lalu. Diperkirakan, waktu kelahirannya terjadi seminggu ini.

RSF juga mengamati induk betina gajah yang mereke beri nama Seruni tersebut, dari sebelum kelahiran terjadi. Tampak anak gajah itu terlihat lincah dan sehat. Meski demikian, sampai saat ini tim belum dapat mengetahui jenis kelaminnya, karena selalu dikawal oleh induk dan dua gajah dewasa lainnya.

Humas BBKSDA Riau Dian pada Rabu (17/1/2018) siang menuturkan, secara jumlah psti, saat ini belum bisa ditentukan berapa total jumlah gajah di sana. Namun berdasarkan perhitungan cepat estimasi jejak dan kotoran, gajah Sumatera di Riau berkisar 330 sampai 340 ekor (Tahun 2009, kerjasama BBKSDA dan WWF, red).

Jumlah tersebut berasal dari sembilan kantung gajah yang tersebar di Provinsi Riau. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/