Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
9 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
3 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
4 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
8 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Ormas Islam di Aceh Dukung Kapolres Berantas LGBT

Ormas Islam di Aceh Dukung Kapolres Berantas LGBT
Pertemuan antara massa ormas islam dengan Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji di aula Tri Brata, Selasa (30/1/2018). [Jamaluddin Idris]
Selasa, 30 Januari 2018 21:02 WIB
Penulis: Jamaluddin Idris

LHOKSUKON – Massa organisasi masyarakat (ormas) Islam mendatangi Polres Aceh Utara untuk menyampaikan dukungannya soal pemberantasan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), Selasa (30/1/2018).

Massa ormas Islam ini mendatangi Polres Aceh Utara pada siang tadi sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka berorasi di kompleks mapolres itu dan menyatakan benar-benar mendukung kebijakan Kapolres AKBP Untung Sangaji dalam rangka pemberantasan LGBT.

Baca: Polisi Tutup Sejumlah Salon, Puluhan Banci Diamankan

Setelah selesai berorasi, merek lalu mengadakan pertemuan dengan Kapolres Untung Sangaji di aula Tri Barata. Dalam pertemuan itu, para perwakilan ormas Islam menyampaikan terimakasih atas tindakan polisi selama ini.

Baca juga: Polisi Minta Izin ke Ulama untuk Usir LGBT di Aceh

“Ini sebenarnya bukan tindakan kapolres, tetapi itu bagian dari perwakilan masyarakat Aceh Utara, perwakilan para ulama, perwakilan para santri yang sudah lama terpendam untuk melakukan hal-hal seperti ini,” kata Ketua Pengurus Cabang Nadhdlatul Ulama (PCNU) Aceh Utara, T Zulfadli H T Ismail di Polres Aceh Utara.

Baca juga: Rampagoe Kampanyekan Bahaya LGBT di Aceh

T Zulfadli mengatakan, jika hal seperti dilakukan oleh para santri ataupun ormas Islam dikhawatirkan nantinya dianggap anarkis.

“Tetapi ketika penegak hukum yang melakukannya, kita harus mendukung penuh dan jangan mengatakan saja Alhamdulillah. Kita selaku perwakilan lintas ormas tidak hanya diam ketika kapolres sudah bekerja,” ujarnya lagi.

Baca juga: Gerebek Salon, Polisi Temukan Video Porno di Ponsel Banci

T Zulfadli mengatakan, atas itu, kapolres Aceh Utara sudah sepantasnya mendapat nilai plus. Sebab, ujarnya, ini tidak dilakukan di daerah-daerah lain, padahal Aceh sudah memiliki Qanun dan Syariat Islam.

“Kabupaten lain di Aceh, harus mendukung juga ini. Aceh sudah diberikan hak penuh untuk mengelola syariat Islam. Ulama seluruh Aceh di ormas RTA, SADAR dan FPI sudah menghubungi saya kemarin. Mereka siap hadir di belakang kapolres jika dibutuhkan untuk menegakkan syariat Islam,” kata T Zulfadli.

Baca juga: Ini Pasal LGBT yang Dirumuskan dalam Rancangan KUHP

Menurut T Zulfadli, LGBT tersebut tidak hanya melanggar dengan syariat Islam, tetapi juga melanggar norma-norma kemanusiaan.

Sementara itu, Kapolres Untung Sangaji mengatakan, dirinya telah memulangkan 12 kaum waria yang sebelumnya diamankan ke polres untuk dinina. Namun hanya satu yang belum bisa dibolehkan pulang karena ada pemeriksaan terkait temuan video porno sesama jenis di ponsel milik kaum waria itu.

“Mereka bisa menjadi pria sejati, tetapi tidak sejati-sejati kali. Mereka sudah saya bina dan isnyaAllah akan berubah. Jangan panggil lagi mereka banci ya, mereka sedih atas itu. Mereka tampan, mereka bahagia,” ujar Untung Sangaji.

Untung menambahkan, apa yang disarankan oleh petingginya dalam konteks tersebut akan diikuti. Tetapi, kata Untung, dalam hal ini tentu pasti ada kelompok-kelompok yang tidak suka dengan kebijakan dirinya.

“Kalau mereka bilang HAM (Hak Asasi Manusia), lebih tidak HAM lagi kalau kita biarkan ini,” ujar polisi yang pernah berjibaku di Bom Thamrin ini.

Sebelumnya, 12 banci diamankan Polres Aceh Utara bersama tim Satpol PP dan WH kabupaten setempat dalam menggelar razia penyakit masyarakat (pekat) pada Sabtu (27/1/2018) lalu.

Dalam razia tindakan itu, petugas juga menutup 5 salon kecantikan degan cara memberikan garis polisi. Sementara banci-banci yang diamankan itu langsung dibawa ke polres untuk dibina.

Kategori:Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/