Wabup Kuansing Halim: Saya Siap Mundur, Asalkan...
Penulis: Wirman Susandi
"Sudah tiga kali pelantikan, dua kali tanpa sepengetahuan saya. Saya dikecoh oleh bupati, saya disuruh ke luar daerah dan harusnya Sekda juga ikut, tapi ditahan bupati dengan alasan mendesak. Tapi gak tahu juga alasannya. Ternyata, ada pelantikan di hari libur," terang Halim saat konfrensi pers di ruang kerjanya, Rabu (31/1/2018) siang.
Sebelum dilakukan pelantikan pada Sabtu (27/1/2018), Halim mengaku sudah menyusun bersama bupati siapa saja yang akan dilantik. "Tahu-tahu, batal apa yang disusun tersebut dan ada yang lain. Saya tak tahu itu siapa yang susun."
"Kalau bupati ingin menjalankan pemerintahan sendiri, silahkan. Tapi, jangan lupakan komitnen awal. Saya sudah sampaikan begitu sama beliau, tapi tak tahu jawabannya apa," tambah Halim.
Komitmen awal yang dimaksud Halim berkenaan dengan dana saat maju sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing.
"Waktu hendak mencalon, kami duduk bertiga, saya, Pak Jul (Zulkifli) dan bupati. Komitmennya, kalau menang, maka Pak Jul yang akan jadi Sekda. Lanjut ke masalah dana, saya bilang punya sekian. Sementara, bupati hanya menyatakan ada tanpa menyebutkan nominal," jelas Halim.
Dalam perjalanan, lanjut Halim, trio MH-Z (Mursini, Halim dan Zulkifli) kehabisan uang untuk mengurus partai pendukung. Karena tak ada biaya, trio MH-Z kembali duduk untuk mencari solusi.
"Nah, saat itu kita sepakat meminjam kepada seseorang dengan perjanjian bahwa utang dibayarkan setelah dilantik sebagai Bupati Kuansing. Saya jaminannya," kata Halim berapi-api.
"Sekarang begini saja, kalau Mursini ingin menjalankan pemerintahan sendiri, silahkan. Tak perlu meminta saya untuk mundur, saya siap mundur sendiri, asalkan komitmen ditepati. Bukan hanya utang itu saja ya, tapi juga uang pribadi saya," tambah Halim. Ia enggan menyebutkan berapa total utang dalam komitmen tersebut.***
Kategori | : | Pemerintahan |