Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
19 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
6
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Januari 2018, Inflasi Sumut Masih Terkendali

Januari 2018, Inflasi Sumut Masih Terkendali
ilustrasi
Senin, 05 Februari 2018 19:30 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Mengawali tahun 2018 inflasi di Provinsi Sumatera Utara relatif terkendali. Hal ini seiring dengan harga pangan yang terjaga.

"Inflasi Sumut pada Januari 2018 tercatat 0,69% (mtm)," kata Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sumut, Arief Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya via email, Senin (5/2/2018).

Dikatakan dia, capaian inflasi bulanan pada awal tahun ini lebih rendah dibandingkan rata-rata historis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (0,95%, mtm). Namun, capaian tersebut berada sedikit di atas inflasi nasional yang mencapai 0,62% (mtm).

"Secara spasial, disparitas inflasi terlihat di 4 kota Sumut. Inflasi Kota Sibolga dan Medan berada di atas nasional masing-masing sebesar 1,28% dan 0,71%, (mtm). Sementara inflasi di Kota Pematangsiantar (0,54%, mtm) dan Padangsidimpuan (0,28%, mtm), relatif rendah dan berada di bawah inflasi nasional," ujarnya.

Dijelaskannya, sumber inflasi bulan ini terutama berasal dari kelompok volatile food yang tercatat mengalami 1,80% (mtm).

Namun realisasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,55% (mtm), dan rata-rata historisnya selama 5 tahun terakhir sebesar 3,45% (mtm).

Menurut dia, inflasi kelompok volatile food tersebut terutama didorong oleh inflasi komoditas utama seperti beras (3,44%, mtm), cabai merah (2,48%, mtm), daging ayam (5,94%, mtm) dan cabai rawit (12,98%, mtm).

Hal ini seiring dengan belum optimalnya pasokan di beberapa sentra produksi, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dan penyesuaian pola produksi bahan pangan, khususnya beras.

"Secara tahunan inflasi volatile food masih relatif rendah sebesar 4,78%, di bawah rata-rata Januari selama 5 tahun terakhir sebesar 5,68%," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tertahannya tekanan inflasi volatile food juga didukung oleh harga beras yang mulai menurun di akhir bulan. Hal itu setelah intensifnya operasi pasar yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut dalam menjaga pasokan.

"Ke depan, tekanan inflasi pada tahun 2018 diperkirakan tetap terjangkar pada sasarannya yaitu 3,5±1 persen. Namun, kenaikan harga pada kelompok volatile food dan administered price menjadi faktor risiko yang perlu mendapat perhatian," tandasnya.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/