Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
4 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Mengandung Lirik Porno, Gereja Diimbau Tidak Nyanyikan Lagu Despacito

Mengandung Lirik Porno, Gereja Diimbau Tidak Nyanyikan Lagu Despacito
Jum'at, 09 Februari 2018 12:10 WIB

MEDAN - Karena liriknya yang porno, lagu Despasito yang dalam setahun ini sangat digandrungi, khususnya anak-anak, sebaiknya dilarang dinyanyikan. Apalagi dalam acara-acara di gereja.

Mengingat selama ini Despacito sering dijadikan musik pengiring tari-tarian, baik di gereja maupun sekolah.

Hal itu disampaikan Seksi Katekese Paroki St Paulus Pasar Merah, Medan, Yoseph Tien, kepada wartawan di Medan, Jumat (9/2/218).

"Lewat peran guru sekolah Minggu di lingkungan Gereja Katolik khususnya di Paroki St Paulus Pasar Merah, kami mengimbau untuk mengedukasi anak-anak sekolah Minggu supaya tidak lagi menyanyikan atau menjadikan lagu ini sebagai musik pengiring tari-tarian di dalam gereja," ujar mantan pengurus di Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Medan (KK KAM) ini.

“Setelah kita tahu arti dari lirik lagu ini, kita perlu mengedukasi anak-anak dengan cara yang tepat. Karena lirik-liriknya sarat pornografi,” lanjut Yoseph.

Yoseph berharap orangtua dan pendidik agar lebih berhati-hati. Sekarang ini setiap produk asing termasuk seni juga perlu diseleksi.

Menurutnya, Pemerintah Malaysia telah melarang lagu ini diputar di radio-radio dan lembaga pendidikan.

Sekadar tambahan informasi, sejak lagu ini dirilis di YouTube tahun 2017, lagu ini langsung mendapat sambutan luar bisa dari publik. Dalam 6 bulan lagu ini sudah ditonton lebih dari 2,4 miliar orang.

Editor:wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/