Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
23 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
24 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
23 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
23 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Riau

Ini Jurus LE-Hardianto Menghapus 'Fee Belah Semangka'

Ini Jurus LE-Hardianto Menghapus Fee Belah Semangka
Lukman Edi dan Hardianto menandatangani kontrak politik di hadapan warga.
Rabu, 21 Februari 2018 19:50 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Bagi masyarakat yang terbiasa mengurus bantuan dana di pemerintahan, biasanya kenal dengan istilah 'fee belah semangka'. Artinya, ada potongan setiap pencairan dana bantuan, yang mana potongannya hingga 50 persen.

Nah, kondisi ini menjadi perhatian bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 2, Lukman Edy (LE)-Hardianto. Dan dalam kampanye dialogisnya di Jalan Muhajirin Gang Guru Kelurahan Sidomulyo Tampan Pekanbaru, Rabu (21/2/2018), LE-Hardianto mengungkapkan jurusnya untuk menghiapus budaya 'fee belah semangka' ini.

"Kita tahu setiap ada proposal yang dicairkan oleh pemerintah, ada sebagian yang dipotong. Bahkan pemotongan bisa lebih dari separuh dari dana yang akan disalurkan. Praktik belah semangka ini tentu sangat merugikan masyarakat," ujar LE yang didampingi oleh Hardianto.

Praktik ini tidak hanya pada bantuan proyek pembangunan dan ekonomi saja, bahkan untuk pendidikan dan keagamaan juga dibelah semangka.

"Kita sudah ada solusinya yakni dengan adanya dana desa di mana tiap desa dan kelurahan akan disiapkan anggaran sebanyak Rp 1 miliar per tahun," kata Cagubri nomor urut 2 ini.

"Kalau saya terpilih, anggaran ini akan diserahkan ke kepala desa atau Lurah tanpa ada dipotong-potong. Jadi bisa lebih maksimal dinikmati masyarakat," ungkap LE yang populer dikenal sebagai pasangan Gubri dan Wagubri Zaman Now ini.

Selain itu, bantuan lainnya seperti beasiswa juga akan dilakukan kembali. Karena selama beberapa tahun terakhir bantuan beasiswa tidak lagi dianggarkan.

Dalam kesempatan twrsebut, pasangan Gubri dan Wagubri Zaman Now ini melakukan kontrak politik dengan masyarakat. Dimana dalam kontrak politik itu disebutkan bahwa pasangan nonor urut 2 LE-Hardianto komitmen menjalankan program Rp1 miliar satu desa jika menang di Pilgubri 2018. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/