Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
11 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Umum

Mantan Bupati Bireuen Kritik Langgar Square yang Semrawut

Mantan Bupati Bireuen Kritik Langgar Square yang Semrawut
Kondisi lokasi Langgar Square, Pusat Kota Bireuen yang terlihat semrawut, Sabtu (24/2/2018). [Joniful Bahri]
Sabtu, 24 Februari 2018 18:24 WIB
Penulis: Joniful Bahri
BIREUN - Kawasan Langgar Square di pusat Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen terlihat semrawut akibat penataannya yang tidak baik. Banyak bangunan di lokasi itu juga tampak berserakan.

Warga setempat meminta pemerintah melalui dinas terkait agar menata ulang kawasan itu supaya terlihat indah.

"Seharusnya pemerintah menata ulang tempat itu dan pedagang memindahkan rak maupun gerobak setelah selesai berjualan, sehingga kesannya rapi dan indah," ujar seorang warga Kota Juang kepada GoAceh, Syukri, Sabtu (24/2/2018).

Syukri menilai pemerintah setempat membiarkan tempat Langgar Square tersebut seperti itu. Padahal, kata Syukri, pemerintah selalu menerima retribusi dari pedagang.

"Pemkab Bireuen justru terkesan membiarkan pedagang menempatkan gerobak dan rak dagangannya secara sembaranga sehingga, jadi kumuh tanpa ada aturan,” ujarnya lagi.

Mantan Bupati Bireuen, Mustafa A Glanggang, juga turut mengkritik soal kawasan Langgar Square kumuh itu.

"Selama ini rak-rak di sepanjang Langgar Square berserakan, layar warna warni tidak seragam. Alangkah baiknya kawasan itu dijadikan kawasan taman kota," kata Mustafa A Glanggang kepada GoAceh.

Menurut Mustafa, kondisi itu perlu ditinjau kembali dan bila perlu dibongkar atau dibangun jalan dua jalur. Sementara di tengahnya tetap dibangun taman kota penghijuan.

"Pedagang boleh berjualan malam hari. Tapi mulai pagi hingga sore harinya, kawasan itu harus bersih dari pedagang seperti di kota-kota lainnya," imbuh Mustafa.

Editor:Jamaluddin Idris
Kategori:Aceh, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/