Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
22 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
22 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
22 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
21 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
22 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
21 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Riau

Banyak Perusahaan yang Berdiri Diatas Penderitaan Petani, Wakil Ketua DPRD Inhil Berang

Banyak Perusahaan yang Berdiri Diatas Penderitaan Petani, Wakil Ketua DPRD Inhil Berang
Wakil Ketua I DPRD Inhil, Ferryandi.
Kamis, 17 Mei 2018 11:16 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN-Wakil Ketua I DPRD Inhil, Ferryandi mengaku geram dengan banyaknya perusahaan di Inhil yang berdiri diatas penderitaan para petani.

"Sekarang banyak perusahaan yang berdiri diatas penderitaan petani. Dinas Perizinan tolong cabut aja izin perusahaan-perusahaan yang tidak jelas seperti itu," ujar Ferryandi dengan nada geram saat memimpin RDP dengan petani dari Desa Bekawan, Senin (14/5/2018).

Bukan anti dengan investasi, dikatakan Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu perusahaan harusnya hadir di tengah masyarakat untuk membantu bukan malah menambah penderitaan dengan menyerobot lahan atau membuat kebun petani rusak karena serangan hama kumbang akibat kegiatan reflanting dari perusahaan.

"Kedepan, kepada petani apabila ada ajakan dari perusahaan untuk bekerjasama dengan sistem bagi hasil tolong dipikirkan matang-matang, setidaknya ada hitam di atas putih," tambahnya.

"Sekarang ini yang kita mau sejahterakan siapa, perusahaan atau petani. Jangan investasi saja yang dipikirkan, tapi pikirkan juga masyarakat. Sudah banyak kasus seperti ini, contohnya seperti di Pungkat. Kita tidak ingin kejadian d Pungkat terulang lagi di daerah lain, " tegas Ferryandi.

Untuk diketahui, pernyatan Ferryandi tersebut karena Warga Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Inhil, Riau merasa keberatan dengan aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh PT Riau Sawit Abdi (PT RSA) yang berbatasan langsung dengan Dusun Sungai Sabar, Desa Bekawan.

Keberatan dan penolakan tersebut adalah terkait dengan aktivitas penebangan/pembersihan lahan dari PT RSA yang berbatasan langsung dengan kebun kelapa milik masyarakat.

Masyarakat pun mengadukan hal tersebut ke DPRD Inhil, dan oleh DPRD digelarlah Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan dari Komisi I, II dan III, Senin (14/5/2018).(adv)

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/