Ini Target Kepolisian Selama 18 Hari Digelarnya Operasi Ketupat Muara Takus di Riau
Penulis: Chairul Hadi
Ini sesuai arahan Kapolri Jenderal M Tito Karnavian untuk seluruh Polda-polda yang ada di Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Setidaknya ada empat poin penekanan yang disampaikan orang nomor satu di kepolisian RI tersebut.
Poin-poin itu juga disampaikan dalam apel gelar pasukan Operasi Ketupat Muara Takus yang digelar di halaman kantor Gubernur Riau, Rabu (6/6/2018), dengan inspektur upacara Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Sonny Aprianto.
Empat poin penekanan itu, antara lain menyangkut stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Kedua soal kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri tahun ini, di mana fokusnya terhadap potensi kemacetan hingga rawan kecelakaan.
"Maksimalkan pemantauan dan optimalkan fungsi pos pengamanan dan pelayanan yang sudah disediakan disepanjang jalur," kata Sonny didampingi Kapolda Riau Irjen Nandang saat membacakan arahan Kapolri dalam apel tersebut.
Poin ketiga, antisipasi potensi terjadinya bencana alam yang dapat menganggu kelancaran arus kendaraan. Ini menjadi salah satu hal yang penting, sehingga bisa diambil langkah cepat bila potensi bencana alam terjadi.
"Termasuk juga potensi gangguan Kamtibmas (Keamanan, Ketertiban masyarakat, red), seperti kasus Curat (Pencurian Disertai pemberatan), Curas (Pencurian Disertai kekerasan) dan Curanmor (Pencurian kendaraan bermotor)," lanjut Danrem 031 Wirabima.
Terakhir, soal potensi ancaman tindak pidana terorisme. Ini juga menjadi salah satu poin penting dalam operasi tersebut. "Terus tingkatkan kegiatan intelijen, giat preemtif, pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian hingga markas kepolisian," tutupnya dalam amanat.
Terpisah, Kapolda Riau Irjen Nandang menuturkan, jika empat poin tersebut merupakan target secara global/Nasional untuk seluruh Polda di Indonesia. Dari target tersebut, ada penjabaran dimasing-masing wilayah, termasuk Provinsi Riau.
"Misalnya kelancaran Jalur lintas Sumatera yang juga masuk wilayah kita (Riau, red), angkutan laut, terutama kapal yang tidak memenuhi syarat, aksi kriminalitas di tempat keramaian, hingga keamanan rumah yang ditinggalkan pulang kampung oleh pemudik," sebutnya. ***