Agar Tak Punah di Tengah Masyarakat, Mahasiswa Rangsang Gelar Pertandingan Meriam
Penulis: Safrizal
Anak-anak di Kecamatan Rangsang sangat antusias mengikuti pertandingan meriam bambu. Terbukti, pesertanya (anak-anak, red) mencapai ratusan.
Pertandingan meriam diadakan di halaman Gedung Kesenian Tanjungsamak Kecamatan Rangsang. Pertandingan digelar selama 2 hari mulai tanggal 11 hingga tanggal 12 Juni 2018.
Turut hadir saat pembukaan pertandingan meriam, Sekcam Rangsang Rayan Pribadi SH beserta jajarannya. Kapolsek Rangsang Iptu Budi Pramana beserta anggota. Ratusan peserta yang ikut dalam acara pertandingan meriam dan masyarakat sekitar.
M Taufik Oktaviandri selaku ketua mahasiswa Kecamatan Rangsang mengatakan, dengan dilaksanakan acara ini agar membangkitkan budaya yang telah lama hilang di masyarakat. "Semoga bisa dilestarikan di kemudian hari," kata M Taufik.
Meriam merupakan permainan setiap 27 puasa (7 likur). Biasanya dimainkan pada malam hari.
Bunyi yang dihasilkan dari meriam bambu atau meriam kaleng menghiasi malam menjelang Idul Fitri. Selain meriam, biasanya juga dibarengi dengan bermainan petasan dan menghidupkan lampu colok. Kemeriahan malam 27 puasa hingga lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak.
Namun, belakangan ini permainan tradisional tersebut sudah mulai hilang. Guna menghidupkan lagi permainan tersebut di tengah masyarakat, mahasiswa Rangsang mengadakan pertandingan meriam. ***