Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
20 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Riau

Agar Tak Punah di Tengah Masyarakat, Mahasiswa Rangsang Gelar Pertandingan Meriam

Agar Tak Punah di Tengah Masyarakat, Mahasiswa Rangsang Gelar Pertandingan Meriam
Selasa, 12 Juni 2018 05:33 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Memasuki 27 Ramadan, mahasiswa Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau, menggelar pertandingan meriam. Kegiatan tersebut bertujuan agar permainan tradisional ini tidak punah di tengah masyarakat.

Anak-anak di Kecamatan Rangsang sangat antusias mengikuti pertandingan meriam bambu. Terbukti, pesertanya (anak-anak, red) mencapai ratusan.

Pertandingan meriam diadakan di halaman Gedung Kesenian Tanjungsamak Kecamatan Rangsang. Pertandingan digelar selama 2 hari mulai tanggal 11 hingga tanggal 12 Juni 2018.

Turut hadir saat pembukaan pertandingan meriam, Sekcam Rangsang Rayan Pribadi SH beserta jajarannya. Kapolsek Rangsang Iptu Budi Pramana beserta anggota. Ratusan peserta yang ikut dalam acara pertandingan meriam dan masyarakat sekitar.

M Taufik Oktaviandri selaku ketua mahasiswa Kecamatan Rangsang mengatakan, dengan dilaksanakan acara ini agar membangkitkan budaya yang telah lama hilang di masyarakat. "Semoga bisa dilestarikan di kemudian hari," kata M Taufik.

Meriam merupakan permainan setiap 27 puasa (7 likur). Biasanya dimainkan pada malam hari.

Bunyi yang dihasilkan dari meriam bambu atau meriam kaleng menghiasi malam menjelang Idul Fitri. Selain meriam, biasanya juga dibarengi dengan bermainan petasan dan menghidupkan lampu colok. Kemeriahan malam 27 puasa hingga lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak.

Namun, belakangan ini permainan tradisional tersebut sudah mulai hilang. Guna menghidupkan lagi permainan tersebut di tengah masyarakat, mahasiswa Rangsang mengadakan pertandingan meriam. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/