Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
18 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
17 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
17 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
17 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
17 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

20 Tahun Warga 2 Desa di Labuhanbatu Menantikan Pembangunan Jembatan

20 Tahun Warga 2 Desa di Labuhanbatu Menantikan Pembangunan Jembatan
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus, ketika berada di dermaga penyeberangan Desa Tanjung Sarang Elang
Kamis, 14 Juni 2018 11:03 WIB
Penulis: Rel
LABUHANBATU - Warga Desa Tanjung Sarang Elang dan Desa Sei Jawi Jawi Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu mengharapkan jembatan penghubung kedua desa tersebut.

 

Harapan tersebut disampaikan warga kepada Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara Sihar Sitorus, di dermaga penyeberangan Desa Tanjung Sarang Elang.

"Keinginan warga di sini, minta dibangun jembatan penghubung Desa Tanjung Sarang Elang dan Desa Sei Jawi Jawi. Ini sudah lama kami sampaikan, sudah ada 20 tahun. Warga sudah setuju, tapi tidak ada dilakukan (pembangunan)," ungkap salah seorang warga Desa Tanjung Sarang Elang, Syukur Lubis.

Desa Tanjung Sarang Elang dan Desa Sei Jawi Jawi ini dipisahkan Sungai Bilah yang membentang sepanjang 850 meter. Desa Sei Jawi Jawi inilah yang terpisah dari desa lainnya di Kecamatan Panai Hulu. Padahal, dari Desa Sei Jawi Jawi ini salah satu akses menuju Kabupaten Labuhan Batu Utara.

"Memang bisa jalan darat dari Sawit Jaya. Tapi kondisi jalannya rusak, banyak abu. Waktunya pun lebih lama lagi, jarak ke sana 35 km. Kalau menyeberang dari sini, sekitar 10 menit," jelas pedagang itu.

Menanggapi hal tersebut, Sihar menilai, memang sepatutnya jembatan penghubung itu dibutuhkan masyarakat kedua desa. Hal ini juga untuk menunjang perekonomian masyarakat. "Dengan adanya jembatan penghubung, lebih hemat dari segi biaya dan efisien waktu," tutur Sihar.

Namun, lanjut pendamping Djarot Saiful Hidayat itu, pembangunan jembatan tersebut perlu dilakukan musyawarah, dengan melibatkan pemerintah, pihak terkait dan perwakilan seluruh lapisan masyarakat kedua desa. Sebab, ia menilai, dengan adanya jembatan penyeberangan atau pun penghubung kedua desa itu, tentu ada pihak yang dirugikan.

"Pasti ada pihak yang dirugikan, seperti warga yang mata pencahariannya sebagai penyedia jasa penyeberangan dengan kapal boat. Namun, perlu dilihat secara keseluruhan apa dampaknya, adanya pembangunan jembatan penghubung kedua desa itu. Semua itu, perlu dilakukan dengan langkah kanan, untuk mewujudkanya," pungkas pria murah senyum itu.***

Editor:Wen
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/