Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
18 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
13 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Jika Terpilih, LE-Hardianto akan Perhatikan Nasib Guru Komite dan Operator Pendidikan

Jika Terpilih, LE-Hardianto akan Perhatikan Nasib Guru Komite dan Operator Pendidikan
Lukman Edy (kiri) dan Hardianto (kanan)
Selasa, 19 Juni 2018 09:26 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Komitmen paslon Gubri Wagubri nomor urut 2, Lukman Edy (LE)-Hardianto terhadap dunia pendidikan sangat tinggi. Ini ditunjukkan dengan perhatiannya terhadap guru komite dan tenaga operator pendidikan di sekolah-sekolah yang ada.

Menurut Lukman Edy (LE), saat ini nasib guru komite dan tenaga operator pendidikan di sekolah tidak menentu. Sebab, gaji mereka ini tergantung kepada sumbangan komite yang dipungut dari masyarakat.

"Hadirnya guru komite ini kan karena terbatasnya pengangkatan guru PNS. Sehingga, untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik, sekolah-sekolah mengambil kebijakan untuk mengangkat guru komite yang mana biayanya dari sumbangan komite. Dan sepengetahuan saya, gaji mereka bervariatif, ada yang terima Rp200 ribu, Rp500 ribu bahkan ada yang sukarela tanpa digaji," papar Lukman Edy kepada wartawan, baru-barui ini.

Selain guru komite, masih menurut Lukman Edy, ada lagi tenaga honor sekolah yang biasa disebut tenaga operator dapodik. Nah, nasib tenaga operator ini pun hampir sama dengan guru komite tadi.

"Dari data yang kita punya, tenaga komite di Riau ini ada sekitar 5000 orang. Dan mereka-meraka ini harus dapat perhatian serius dari pemerintah karena mereka ini termasuk ujung tombak pendidikan di Riau," tegas mantan anggota DPR RI ini.

Nah, salah satu solusi yang ditawarkan LE untuk menyelesaikan persoalan ini adalah dengan membentuk tim khusus yang berfungsi untuk menyusun kebutuhan dan anggaran pendidikan.

"Kalau pemerintah sudah memberikan support dananya untuk guru komite ini, maka guru komite akan lebih baik nasibnya dan para orangtua murid pun akan lebih ringan biayanya karena tak perlu lagi mengeluarkan biaya tinggi untuk membantu guru komite ini," jelas LE. (rls)

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/