Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
7 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
4 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
5 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
4 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Begini Kronologi Warga Teluk Meranti yang Hilang di Sungai Kampar

Begini Kronologi Warga Teluk Meranti yang Hilang di Sungai Kampar
Tim Reaksi Cepat BPBD Pelalawan bersiap menuju Sungai Kampar, Desa Petodaan lokasi tenggelamnya Frans Rian Nainggolan (18), Rabu (20/6/2018).
Rabu, 20 Juni 2018 18:42 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Seorang warga tenggelam dan hilang di Sungai Kampar, Selasa (19/6/2018) sore kemarin. Adalah Frans Rian Nainggolan (18) warga Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, Rabu (20/6/2018), korban diduga kelelahan saat berenang hingga akhirnya tenggelam dan hilang.

"Berdasarkan informasi di lapangan, awalnya korban beserta dua orang temannya yakni Riko Sitanggang dan Satrio Silaban pergi memancing ke Sungai Kampar, Desa Petodaan," ungkapnya.

Dengan menggunakan ketinting atau sejenis perahu dari Jetty Petodaan, ketiganya menuju lokasi tenggelamnya korban.

"Kemudian mereka menambatkan ketinting di samping ponton kosong dekat hutan sekitar Jetty Petodaan," tutur Hadi Penandio.

Lanjutnya, lantaran hanya ada satu set pancing dan digunakan oleh Satrio Silaban, maka Frans Rian Nainggolan bersama Riko Satrio Silaban lebih memilih untuk berenang di sungai.

"Bahkan keduanya hingga dua kali melompat dari atas ponton ke sungai dan akhirnya korban meminta tolong diduga karena korban kelelahan ketika berenang," tandasnya.

Hadi Penandio menambahkan, kedua teman korban telah berupaya menolong dengan melempar tali ketinting dari atas ponton. Namun upaya tersebut tidak berhasil lantaran arus sungai cukup deras.

"Teman korban telah melakukan upaya pencarian dengan menggunakan ketinting, tapi korban tidak juga ditemukan," pungkasnya kepada GoRiau.com.***

Kategori:Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77