Gempa 5.0 SR Guncang Mentawai, Getarannya Terasa hingga Mandailing Natal
"Tadi kita lagi asyik menonton TV di rumah, tiba-tiba terasa getaran, memang tidak terlalu kencang tapi kita sempat kaget dibuat gempa itu," kata Evi Boru Rangkuti (28), warga Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Madina, seperti dilansir MNC Media, senin (25/06/2018).
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 13.22.11 WIB.
"Sebenarnya kita takut bangunan rumah runtuh, makanya kita sempat keluar dari rumah," kata Suaip Lubis (35), warga Kelurahan Kotasiantar, Panyabungan.
Gempa bumi yang berkekuatan 5,0 itu terjadi di 107 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai, tepatnya di 2.76 lintang selatan dan 100.18 bujur timur, berkedalaman 18 kilometer.
Sejauh ini diketahui melalui data BMKG Gempa bumi berkekuatan 5,0 SR yang mengguncang Mentawai Sumatera Barat tidak berpotensi tsunami.
Tiga Gempa Susulan
Usai gempa 5,0 Skala Richter (SR), Senin siang tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya ada tiga kali gempa susulan yang terjadi.
Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 14.27 WIB, menunjukkan ada tiga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) yang terjadi.
“Kekuatannya antara M=4.1 (4,1 SR) hingga M=4.4 (4,4 SR),” kata Rahmat dilansir kabarsumbar.com.
Tiga gempa susulan ini terjadi, usai gempa utama pada pukul 13.22 WIB dengan kekuatan 5,0 SR berpusat pada 104 kilometer Tenggara Kota Tua Pejat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dengan kedalama 24 kilometer.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Rahmat.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Kita himbau masyarakat untuk tetap tenang, dan tak terpengaruh dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” harapnya. ***