Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
23 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
11 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
37 menit yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
17 menit yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Riau

Diajak Bupati Inhil Rapat Bahas Masalah Perkelapaan, PT PSG dan ISK Tak Hadir

Diajak Bupati Inhil Rapat Bahas Masalah Perkelapaan, PT PSG dan ISK Tak Hadir
Bupati Inhil, M Wardan memimpin rapat membahas perkelapaan.
Selasa, 26 Juni 2018 09:03 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN-Turunnya harga kelapa yang berlangsung cukup lama membuat Bupati Inhil, M Wardan yang sudah aktif bekerja langsung mengambil langkaj dengan menggelar rapat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Senin (25/6/2018).

Tidak hanya dengan OPD, M Wardan juga mengundang dua perusahaan besar di Inhil yaitu PT Pulau Sambu Guntung (PSG) dan PT Inhil Sarimas Kelapa (ISK), namun sayangnya, satupun dari perwakilan perusahaan tersebut tidak hadir.

Meski kecewa yang diundang tidak hadir, namun ia tetap melanjutkan rapat tersebut karena menurutnya masalah harga kelapa yang anjlok ini harus seger diatasi.

"Ini masalah serius karena menyangkut hajat hidup orang banyak, yang mana sekitar 70 persen masyarakat petani Inhil bergantung pada komoditas kelapa," tegas Bupati.

Keluhan petani, dikatakannya sudah begitu banyak didengarnha. Ia pun mengaku merasakan betul keluh kesah para petani tersebut.

"Petani meminta adanya kebijakan menaikkan harga kelapa, sementara menaikkan harga kelapamustahil dilakukan. Harga kelapa ditentukan melalui mekanisme pasar yang tergantung pada tingkat permintaan dan penawaran," jelasnya.

Untuk itulh dikatakan Bupati kenapa ia memanggil PT PSG dan ISK yang bergerak di bidang perkelapaan. Tapi sayangnya m, kedua perusahaan itu tidak hadir.

"Kita akan jadwalkan kembali rapat ini dengan dua perusahaan tersebut dalam waktu dekat ini," tukas M Wardan.(adv)

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/