Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
6 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
6 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
9 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
7 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Riau

Dikasih Dana Rp45 Miliar Tapi Jumlah Pemilih Rendah, Dewan Inhil Pertanyakan Kinerja KPU

Dikasih Dana Rp45 Miliar Tapi Jumlah Pemilih Rendah, Dewan Inhil Pertanyakan Kinerja KPU
Sekretaris Komisi I DPRD Inhil, Muammar
Rabu, 11 Juli 2018 21:02 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN - Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indragiri Hilir dipertanyakan. Pasal, lembaga yang mendapat dana hibah hingga Rp45 miliar untuk Pilkada itu ternyata tidak mampu menjadi penyelenggara yang baik. Buktinya, partisipasi pemilih sangat rendah pada Pilkada lalu.

"Apa yang diinginkan KPU sudah kita berikan, mulai dari support dana yang tidak sedikit. Tapi hasilnya begini, kita pertanyakan kinerja KPU ini. Kenapa sampai banyak yang tidak dapat undangan untuk memilih", tukas Sekretaris Komisi I DPRD Inhil, Muammar kepada GoRiau.com, Rabu (11/7/2018).

"Ini yang kita pertanyakan, kenapa banyak yang tidak dapat undangan untuk mencoblos. Akibatnya banyak yang tidak datang ke TPS", ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Dari data yang ada partisipasi pemilih pada Pilkada Inhil hanya 60,57 persen (suara sah/tidaksah), dengan angka Golput 39,43 persen (tidak memilih). Angka ini jauh dari perkiraan dan menyebabkan hasil Pilkada tidak mencerminkan keinginan rakyat.

''Ini harus menjadi catatan kita di DPRD. Angka partisipasi dalam politik itu penting guna menguatkan legitimasi kepala daerah dan anggota DPRD,'' tutupnya. (adv)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77