Nasib Caleg Partainya Prabowo di Kuansing Menyedihkan, Diulur-ulur BNNK Lalu Dicampur Akhirnya Diabaikan
Penulis: Wirman Susandi
Seperti yang diutarakan Muhammad Yasin kepada GoRiau.com, Selasa (10/7/2018) di Telukkuantan. "Kami dari Gerindra ramai-ramai hari Kamis (5/7/2018) urus persyaratan ke BNN. Karena banyak, sama Kepala BNN hari itu cukup sampai ambil sampel urine saja. Sedangkan untuk asessment dijadwalkan ulang secara kolektif," ujar Yasin.
Setelah terkumpul 21 orang, DPC Gerindra Kuansing kirim surat ke BNNK Kuansing untuk minta jadwal asessmemt secara kolektif. Kemudian, lanjut Yasin, BNNK Kuansing menetapkan jadwal pada 9 Juli pagi.
"Setelah kumpul hari Senin (9/7/2018) pagi, ternyata anggota masih harus ambil nomor antrian. Sama kayak pelayanan biasa dan campur-campur juga dengan orang lain. Bahkan, ada yang baru datang bisa juga duluan," papar Yasin.
Masih hari itu juga, sekitar pukul 16.00 Wib, Yasin menyampaikan rasa keberatannya karena tak juga mendapat pelayanan. Terlebih, gilirannya selalu dipotong orang lain. "Kalau seperti ini, percuma mengajukan kolektif."
"Saya sampaikan sama dokter, malah dia keluar dan bilang partai bukan Gerindra saja. Saat itu juga terjadi adu mulut," ujar Yasin. Setelah itu, ia tinggal bersama seorang anggota Gerindra dari Tanjung Pauh. Alasannya, pihak dokter istrahat sampai jam 14.00 Wib.
Namun, setelah Adzan Magrib, Yasin baru dilayani oleh BNNK Kuansing. Ia pun memilih untuk diam supaya menghindari adu mulut. Keluhan ini pun diunggah oleh Yasin lewat akun media sosial facebook-nya.
Sementara itu, Wim Jefrizal selaku Kepala BNNK Kuansing menyatakan pihaknya terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Kemaren itu ada insidentil dan harus didahulukan, ada permintaan dari polisi. Ini sifatnya mendesak, makanya didahulukan," ujar Wim kepada GoRiau.com, Rabu (11/7/2018) siang di kantornya.
Menurutnya, keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan BNNK adalah hal yang biasa. Sebab, tak mungkin BNNK Kuansing bisa memuaskan selera seluruh masyarakat. "Dalam pelayanan, kita ada SOP-nya. Itu menjadi pedoman kita dalam melayani masyarakat."
"Kalau mereka sampai malam di sini, saya juga sampai malam. Begitu saya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," tutup Wim. ***