Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
23 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
5
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
22 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
6
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Polresta Pekanbaru Tunggu Kesimpulan Densus 88 Terkait Dugaan Pelaku Pembunuhan di Cipta Karya Terlibat Aliran Terlarang

Polresta Pekanbaru Tunggu Kesimpulan Densus 88 Terkait Dugaan Pelaku Pembunuhan di Cipta Karya Terlibat Aliran Terlarang
Konfrensi pers pasca ditangkapnya pelaku pembunuhan di Cipta Karya Pekanbaru (foto chairul hadi)
Jum'at, 13 Juli 2018 18:52 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Selain meringkus D alias RH dan YD terkait dugaan pembunuhan terhadap korban bernama Ahmad Syahwan, Polresta Pekanbaru, Riau saat ini masih menunggu kesimpulan Densus 88 Anti-teror atas dugaan keterlibatan pelaku dalam kelompok terlarang.

Sebagaimana diketahui, saat menggeledah rumah RH di Cipta Karya pada awal Juli 2018 lalu, jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru menemukan bendera yang diduga ISIS, dua bilah Kapak, sebilah celurit, tiga keping VCD serta sekaleng cat semprot yang diduga dipakai untuk membuat bendera tersebut.

Pasca temuan tersebut, Polresta Pekanbaru langsung berkoordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror, yang memang khusus menangani aktivitas terorisme. Sampai sekarang, dugaan keterlibatan RH masih didalami.

Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto Jumat (13/7/2018) siang, saat menggelar konfrensi pers terkait diamankannya rekan RH berinisial YD, yang turut terlibat aksi pembunuhan terhadap Ahmad Syahwan.

"Kita sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Densus 88 terkait itu. Apakah pelaku ada kaitan dengan kasus lain atau aliran lain, masih didalami Densus dan belum sampai ketitik kesimpulan," beber Kombes Susanto.

Pihaknya, masih menunggu hasil pengembangan dan pemeriksaan dari Densus 88 Ani-teror. "Kalau misalnya nanti yang bersangkutan harus dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan, kita bawa. Tujuannya untuk membuka jaringan lain," singkatnya.

RH sendiri diduga jadi otak atas kasus pembunuhan terhadap Ahmad Syahwan. Motifnya karena sakit hati, setelah RH mendengar cerita YD yang menyebutkan kalau korban menghina salah satu agama. Ia pun mengajak rekannya YD untuk menghabisi Ahmad di rumahnya.

Selain membunuh korban dengan menikamnya berkali-kali, kedua pelaku juga mengambil harta dan barang Ahmad Syahwan. Uang itu, diakui pelaku digunakan untuk melarikan diri agar tidak ditangkap aparat berwajib. Namun upaya itu sia-sia, dan keduanya diciduk polisi.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto sebelumnya pernah menyebutkan, D alias RH diduga terindikasi jaringan ISIS, yang diperkuat dengan ditemukannya barang-barang itu di kontrakan RH. "Sementara, diduga terindikasi jaringan ISIS," ucapnya waktu lalu. ***

Kategori:Riau, Peristiwa, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/