Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
1 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
1 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  Riau

Produksi Kelapa Inhil Capai 10 Juta Perhari, UMKM Harus Dilibatkan, Jangan Hanya 5 Perusahaan Besar

Produksi Kelapa Inhil Capai 10 Juta Perhari, UMKM Harus Dilibatkan, Jangan Hanya 5 Perusahaan Besar
Ketua Komisi I DPRD Inhil, HM Yusuf Said
Jum'at, 13 Juli 2018 11:00 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN - Kabupaten Inhil, Riau dengan hamparan kelapa yang membentang luas membuat Inhil yang dijuluki Negeri Seribu Parit ini telah mampu memproduksi kelapa dalam jumlah jutaan butir perharinya, atau sekitar 10 juta perhari.

Banyaknya ketersedian kelapa setiap harinya ternyata tidak bisa ditampung seluruhnya oleh perusahaan yang ada di Inhil, dimana hanya ada 5 perusahaan yang bergerak dibidang perkelapaan. 5 perusahaan tersebut, maksimal hanya bisa menampung 5 juta kelapa perhari, sehingga ada sekitar 5 juta kelapa yang tidak tertampung.

Hal tersebutlah yang menurut pandangan Komisi I DPRD Inhil membuat harga kelapa di Inhil tidak stabil, karena ketersediannya yang melimpah, sementara kebutuhan sedikit.

"Over kapasitas ini terjadi sejak adanya perbaikan kebun selama lima tahun terakhir ini, sehingga produksi kelapa melimpah dan membuat harga tidak stabil,'' jelas Ketua Komisi I DPRD Inhil HM Yusuf Said saat berbincang dengan GoRiau.com.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, dikatakan Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut adalah dengan memanfaatkan UMKM dan industri rumah tangga berbasis kelapa, yang sebelumnya sudah disarankan oleh Bupati Inhil, HM Wardan.

"Kita sangat mendukung dengan memanfaatkan UMKM. Jadi kelapa yang tidak tertampung oleh perusahaan itu bisa dilarikan ke UMKM dengan cara diolah sendiri untuk minyak goreng dan sebagainya," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kontak Tani Nelayan Inhil ini.

Sebelum memanfaatkan UMKM, dikatakan Yusuf Said bahwa akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu terhadap UMKM tersebut, sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan dari program ini bisa tercapai.

"Dalam waktu dekat ini juga akan dilakasanakan seminar dengan mengundang Profesor Kelapa oleh mahasiswa, jadi ini bisa jadi ajang untuk menambah wawasan bagi UMKM," tukas pria yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia itu. (adv)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/