Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
23 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
22 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
5
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
22 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
6
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Waduh, Tenaga RTK dan Mahasiswa Sebut 'Pemkab dan DPRD Kampar Pengkhianat'

Waduh, Tenaga RTK dan Mahasiswa Sebut Pemkab dan DPRD Kampar Pengkhianat
Spanduk yang dibentangkan oleh RTK dan mahasiswa di depan rumah dinas Bupati Kampar
Jum'at, 13 Juli 2018 02:49 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Puluhan tenaga kesehatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Kabupaten Kampar, Riau kembali menggelar aksi pada Kamis (12/7/2018) siang ini. Mereka berkolaborasi bersama mahasiswa yang tergabung dalam GPPI Cabang Kampar.

Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk raksasa yang bertuliskan ''Pemkab dan DPRD Kampar Pengkhianat''. Mereka juga mendirikan tenda di tepi jalan depan Balai Bupati Kampar.

Koordinator lapangan unjuk rasa, Ryan, yang juga Sekjen GPPI Kampar mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi lanjutan dari dua aksi serupa sebelumnya. Hanya saja kali ini digelar di Balai Bupati.

"Pemkab dan DPRD Kampar telah mengkhiati dan menzolimi rakyatnya dalam hal ini tenaga kesehatan RTK. Tenaga RTK bukan budak yang bisa dicampakkan begitu saja tanpa mekanisme yang jelas. Sedikitpun tidak ada penghargaan pemerintah kepada tenaga RTK yang telah beberapa tahun mengabdi melayani rakyat mulai dari hamil sampai melahirkan," sebut Ryan.

Ryan menyebutkan, pihaknya tidak akan berhenti memperjuangkan nasib para petugas RTK, sampai ada kejelasan. Menurutnya, tugas mulia petugas RTK sama sekali tidak mendapat apreasi, bahka hak merekapun tidak dipenuhi. Ryan melihat, ketiadaan keberadaan negara dalam melindungi rakyatnya baik itu dari eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Kampar.

''Kami menganggap Pemkab dan DPRD Kampar telah melakukan kejahatan kemanusiaan yg luar biasa. Kami sangat mengutuk keras praktek-praktek kejahatan layaknya perbudakan seperti ini,'' terangnya.

Masalah ini dimulai ketika tidak diperpanjangnya kontrak sekitar 58 petugas RTK Kabupaten Kampar sejak Januari 2018, namun tanpa kejelasan. Diskes berdalih, RTK kelebihan tenaga dari yang seharusnya dibutuhkan. Diskes juga mengindikasikan ada pelabggaran kebijakan terkait perekrutan tenaga RTK baru pada 2017 lalu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/