Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Riau

Waduh, Tenaga RTK dan Mahasiswa Sebut 'Pemkab dan DPRD Kampar Pengkhianat'

Waduh, Tenaga RTK dan Mahasiswa Sebut Pemkab dan DPRD Kampar Pengkhianat
Spanduk yang dibentangkan oleh RTK dan mahasiswa di depan rumah dinas Bupati Kampar
Jum'at, 13 Juli 2018 02:49 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Puluhan tenaga kesehatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Kabupaten Kampar, Riau kembali menggelar aksi pada Kamis (12/7/2018) siang ini. Mereka berkolaborasi bersama mahasiswa yang tergabung dalam GPPI Cabang Kampar.

Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk raksasa yang bertuliskan ''Pemkab dan DPRD Kampar Pengkhianat''. Mereka juga mendirikan tenda di tepi jalan depan Balai Bupati Kampar.

Koordinator lapangan unjuk rasa, Ryan, yang juga Sekjen GPPI Kampar mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi lanjutan dari dua aksi serupa sebelumnya. Hanya saja kali ini digelar di Balai Bupati.

"Pemkab dan DPRD Kampar telah mengkhiati dan menzolimi rakyatnya dalam hal ini tenaga kesehatan RTK. Tenaga RTK bukan budak yang bisa dicampakkan begitu saja tanpa mekanisme yang jelas. Sedikitpun tidak ada penghargaan pemerintah kepada tenaga RTK yang telah beberapa tahun mengabdi melayani rakyat mulai dari hamil sampai melahirkan," sebut Ryan.

Ryan menyebutkan, pihaknya tidak akan berhenti memperjuangkan nasib para petugas RTK, sampai ada kejelasan. Menurutnya, tugas mulia petugas RTK sama sekali tidak mendapat apreasi, bahka hak merekapun tidak dipenuhi. Ryan melihat, ketiadaan keberadaan negara dalam melindungi rakyatnya baik itu dari eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Kampar.

''Kami menganggap Pemkab dan DPRD Kampar telah melakukan kejahatan kemanusiaan yg luar biasa. Kami sangat mengutuk keras praktek-praktek kejahatan layaknya perbudakan seperti ini,'' terangnya.

Masalah ini dimulai ketika tidak diperpanjangnya kontrak sekitar 58 petugas RTK Kabupaten Kampar sejak Januari 2018, namun tanpa kejelasan. Diskes berdalih, RTK kelebihan tenaga dari yang seharusnya dibutuhkan. Diskes juga mengindikasikan ada pelabggaran kebijakan terkait perekrutan tenaga RTK baru pada 2017 lalu. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/