Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
18 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
17 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
19 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Riau

Waktu Tinggal 6 Bulan Lagi, Pembangunan 2 Flyover di Pekanbaru 'Terancam' tak Selesai

Waktu Tinggal 6 Bulan Lagi, Pembangunan 2 Flyover di Pekanbaru Terancam tak Selesai
Flyover Simpang Pasar Pagi Arengka yang sedang dibangun. (foto winda mayma turnip)
Jum'at, 13 Juli 2018 00:50 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Progres pembangunan dua jembatan flyover yang berlokasi di persimpangan Mall SKA dan persimpangan Pasar Pagi Arengka, tampak berjalan bagai ''siput'', padahal tenggat waktu tersisa kurang lebih 6 bulan lagi. Keduanya terancam tak selesai sesuai waktu yang diberikan.

Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman saat dikonfirmasi GoRiau.com, Kamis, (212/7/2018) mengatakan, proyek flyover tengah memasuki lintasan kritis (critical path), yang dalam dunia konstruksi dianggap sebagai lintasan yang paling menentukan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Untuk itu, Noviwaldy meminta Komisi IV DPRD Riau mengawasi lebih intens pembangunan tersebut.

"Sekarang masuk dalam lintasan kritis, kita lihat pier atau giredernya belum dipasang, kegiatan pengerjaannya juga tidak seaktif yang kita harapkan, padahal tinggal 6 bulan lagi. Saya latar belakang kontruksi juga dan pesimis melihat hal ini," ujarnya.

Namun demikian, Noviwaldy berharap pihak - pihak terkait memiliki inovasi ataupun strategi jitu untuk mempercepat pembangunan tersebut, sehingga tidak harus menjadi bangunan mangkrak. Karena pembangunan infrastruktur ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama di Panam dan Marpoyan.

"Kita tidak lagi bicara tentang bagaimana agar selesai, tetapi sekarang kita bicara tentang bagaimana agar lebih cepat saja pembangunannya, karena saya kira sudah tidak mungkin tahun ini selesai. Tetapi, saya kira masih ada harapan kalau PUnya atau kontraktornya memiliki inovasi atau langkah - langkah untuk mempercepat ini, misalnya menambah pegawai, menambah peralatan dan sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, terkait berapa jumlah dan persentase anggaran yang sudah tersedot untuk pembangunan 2 flyover selama 6 bulan terakhir ini, Noviwaldy mengaku belum menerima laporan.

"Belum saya dapat laporannya, belum saya lihat, tadi baru akan dikasih, mungkin nanti dikasih," ungkapnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/