Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
22 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
21 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
21 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
21 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
6
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
21 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kunjungi Serikat Islam, Humphrey Djemat: Kita Serius Satukan Kembali PPP dengan Jalur Islah

Kunjungi Serikat Islam, Humphrey Djemat: Kita Serius Satukan Kembali PPP dengan Jalur Islah
Jum'at, 10 Agustus 2018 17:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP kubu Djan Farid, Humphrey Djemat, hari ini Jumat (10/9/2018) mengunjungi Serikat Islam. Kedatangan Humphrey Djemat kali ini, diterima langsung pimpinan Serikat Islam, Hamdan Zulfa.

"Tujuan kita tentu pertama silaturahmi, yang kedua kalau kita sudah bicara PPP, secepatnya kita harus bersatu," ujarnya.

Keseriusan Humphery Djemat dalam upayanya menyatukan dua kubu yang berseteru, sebelum mendatangi Serikat Islam, pihaknya juga terlebih dahulu bersilaturahmi ke PBNU.

"Setelah PBNU dan sekarang kita ke Serikat Islam, tujuannya adalah uapaya menyatukan kembali PPP. Bahkan ini ada dua lagi para pendiri dari PPP yang harus kita kunjungi untuk bukti kita serius menyatukan PPP bisa dengan cara Islah," paparnya.

Karena kata dia, posisi dua pendiri tersebut diyakini bisa menjadi mediator. "Sebagai pendiri mereka punya wibawa bisa menjadi mediator waktu zaman Pak Jan Farid selalu beliau-beliau yang penyelesaian langsung. Kita berharap tokoh tersebut bisa merumuskannya dengan lebih baik, supaya ada konsep yang lebih matang," tandasnya.

Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini PPP yang ia pimpin akan segera melakukan Mukernas, tepatnya pada bulan Oktober 2018.

"Dengan Mukernas itu, kita lihat aspirasi di daerah bagaimana. Dan yang terpenting bagi kami adalah, upaya menyatukan kembali PPP," tandasnya.

Jadi saat ini katanya lagi, siapapun presiden dan wakil presiden yang akan menang pada Pilpres 2019, PPP yang ia pimpin belum menentukan sikap dukuangan. "Soal Pilpres kita belum menentukan, yang paling penting presidennya boleh siapa saja tapi PPP nya harus bersatu, soal sikap politik nanti pasti ada tapi kita harus bisa merumuskan konsep yang jelas," tukasnya.

Fokus partai yang ia pimpin saat ini adalah, bagaimana terlepas dari kepentingan. "Target jangka pendek kita memikirkan PPP. Soal pilihan pasti berbeda-beda, meskipun ditingkat grassroot ini sudah pernah rapimnas dan menolak Jokowi," jelasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/