Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
20 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
20 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
21 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bambang Soesatyo: Segera Akhiri Saling Ejek dan Sindir di Ruang Publik

Bambang Soesatyo: Segera Akhiri Saling Ejek dan Sindir di Ruang Publik
Minggu, 12 Agustus 2018 15:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah rampungnya tahap pendaftaran pasangan kandidat Capres-Cawapres dan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) untuk Pilpres dan Pileg 2019, semua kekuatan politik diharapkan mau menahan diri, serta membantu pemerintah dan masyarakat mewujudkan suasana kondusif.

Hal ini diungkapkan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menyikapi adanya perang komentar di medsos oleh pendukung kedua paslon Pilpres 2019. "Perang pernyataan, saling ejek dan sindir patut diakhiri," ujar Bamsoet, Minggu (11/8/2018) di Jakarta.

Dua pasangan kandidat Capres –Cawapres sudah final, sehingga kata dia, tak perlu lagi diperdebatkan. "Kini waktunya bagi masing-masing koalisi partai pendukung Capres-Cawapres untuk melakukan konsolidasi," paparnya.

Perang pernyataan, saling ejek dan saling sindir yang mewarnai proses pembentukan koalisi partai dan penyaringan calon wakil Presiden patut diakhiri. "Selain tidak produktif, perang pernyataan itu hanya menimbulkan kebisingan di ruang publik," tandasnya.

Agenda utama dalam persiapan Pilpres-Pileg 2019 kata politisi golkar itu, saat ini sudah terlaksana. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menutup masa pendaftaran bakal calon presiden dan Wakil Presiden untuk Pilpres 2019 pada 10 Agustus 2018 lalu.

Untuk diketahui, bahwa penutupan masa pendaftaran dilakukan setelah dua kandidat pasangan Capres-Cawapres mendaftar dan menyerahkan dokumen pencalonan. Masing-masing adalah pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sebelumnya, pada 17 Juli 2018, KPU pun telah menutup pendaftaran bakal calon anggota legislatif yang akan maju pada Pileg 2019. Pendaftaran calon anggota legislatif DPR, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota untuk Pileg 2019 yang dibuka selama 14 hari itu telah dimulai sejak 4 Juli 2018.

"Memang, suasana menuju tahap pendaftaran kandidat pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2019 sempat menyita perhatian publik. Perhatian publik tertuju pada proses pembentukan koalisi dan proses penyaringan sosok Cawapres. Kedua proses ini sempat membuat ruang publik hiruk pikuk. Ada perang pernyataan, saling sindir, ada pula tuduhan, serta kejutan-kejutan terkait dengan nama sosok Cawapres," tukasnya.

"Sangat disayangkan bahwa pasca pendaftaran kandidat pasangan Capres-Cawapres, ruang publik masih disesaki dengan pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik. Berangkat dari kenyataan itu, masyarakat tentu berharap masing-masing kubu kandidat mau menahan diri," bebernya.

Sebab kata dia, menuju tahun politik 2019, kondusifitas sangat bergantung pada perilaku masing-masing kubu Capres-Cawapres. "Daripada saling sindir atau saling ejek, akan lebih baik jika masing-masing kubu kandidat Capres-Cawapres melakukan konsolidasi mempersiapkan kampanya pemilihan presiden," pintanya.

Misalnya kata Bamsoet, melakukan pemetaan basis suara, membaca kekuatan lawan, membentuk tim pemenangan, menyusun program-program yang akan ditawarkan kepada warga di daerah pemilihan (Dapil) hingga menghitung logistik yang dibutuhkan.

"Pokoknya dengan ragam kegiatan yang tak terhindarkan itu, tensi politik di dalam negeri semestinya bisa dibuat lebih tenang," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/