Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
16 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
14 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Koalisi Jokowi Memanas, Irma Suryani NasDem Tuding Sebagian Kader Golkar Dukung Prabowo-Sandiaga

Koalisi Jokowi Memanas, Irma Suryani NasDem Tuding Sebagian Kader Golkar Dukung Prabowo-Sandiaga
Ketua DPP Nasdem Irma Suryani. (istimewa)
Sabtu, 15 September 2018 13:34 WIB
JAKARTA - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Irma Suryani Chaniago, tak menampik tudingan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait adanya kader dari partai koalisinya yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pasalnya, TKN tak bisa mengikat semua kader dalam satu komitmen di pilpres 2019."Bisa jadi ada [dukung Prabowo]. Kan eggak semuanya kita bisa ikat di satu komitmen," ujar Irma saat ditemui usai diskusi publik Indonesia Political Review di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).

Ketua DPP Nasdem itu mencontohkan bahwa kader Partai Golkar misalnya ada yang mendukung Prabowo. Tetapi dia memastikan kader partai Nasdem tak bermain dua kaki.

"Itu pasti ada. Salah satu contoh misalnya Golkar. Mungkin ada sebagian dari Golkar yang mendukung Prabowo-Sandi," ungkapnya.

"Tapi itu bukan Nasdem. Kalau Nasdem satu kata dan perbuatan. Dari atas sampai bawah kita dukung Jokowi full, kalau tidak akan kita pecat," lanjutnya.

Permainan dua kaki partai koalisi menurut Irma bukan kewenangan Jokowi untuk memberikan sanksi. Teguran maupun sanksi adalah kewenangan masing-masing partai koalisi karena TKN tak mengurusi urusan internal partai.

"Kan itu bukan haknya Pak Jokowi. Hak internal partai kan, jadi tergantung internal partainya seperti apa," pungkasnya.

Sebelumnya, Andi Arif menulis cuitan di Twitternya mengenai sikap Partai Demokrat terkait dukungan Ijtima ulama II pada Prabowo-Sandi. Andi menyebut bahwa Prabowo Sandi adalah superstar yang mendapatkan dukungan dari PAN, PKS dan Demokrat yang telah sepakat mengusung mereka sebagai capres dan cawapres.

"Di luar 4 partai ini Prabowo sandi berhak dapat sukungan partai2 lain misalnya saya dengar partai2 koaliai Jokowi juga ada yang secara sembunyi2 dukung, karena alasan elektoral legislatif. Sebagian kader partai sebelah kesulitan di beberapa daerah untuk dukung Jokowi," tulis @AndiArief_, Jumat (14/9).

Irma kemudian mengatakan bahwa pasangan capres dan cawapres yang diusungnya adalah pasangan dunia akhirat.

Pernyataan itu dilontarkan Irma ketika ditanya soal relasi Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, di antara para politisi yang kini dikomandoinya. Irma mengklaim bahwa ketiganya adalah simbol yang lengkap untuk Indonesia yang lebih baik.

"Kalau Jokowi Maruf ini pasangan dunia akhirat. Jokowi itu simbol dunia, KH Maruf simbol akhirat. Erick Thohir simbol bisnis Indonesia jadi menurut saya dia muda cerdas businessman. Jadi lengkap nih tiga," katanya.

Dia melanjutkan bahwa Erick yang berprofesi sebagai pengusaha bisa menjalankan tanggung jawabnya karena pada dasarnya tak ada yang begitu berbeda antara dunia bisnis dan politik.

"Politik ini sebenarnya sama kok dengan bisnis jadi dari sana bisa juga kok ditransformasikan ke politik. Berkeluarga aja nih nikah kita harus berpolitik," paparnya.

Sebelumnya, politisi PKB Farhat Abbas mengatakan melalui akun instagram @farhatabbastv226 pada Senin (10/9) bahwa pemilih Jokowi akan masuk surga sedangkan yang tidak memilih akan masuk neraka. Farhat pun akhirnya mendapatkan teguran dan mengunggah permintaan maafnya pada Rabu (12/9). 

"Sehubungan dengan beredarnya pantun saya 'Pilih Jokowi masuk surga, pilih mereka masuk neraka', saya ditegur Sekjen PKB Abdul Kadir Karding Yth agar tidak menggunakan kalimat yang mem-bully calon presiden. Saya minta maaf dan atas pantun yang membuat sebagian orang gagal paham," tulis Farhat.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Cnnindonesia
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/