Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
19 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
19 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
19 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Riau

Dewan Inhil Minta Perusahaan Jangan Seenaknya Tentukan Harga Kelapa

Dewan Inhil Minta Perusahaan Jangan Seenaknya Tentukan Harga Kelapa
Edi Gunawan
Jum'at, 21 September 2018 13:34 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil, Riau meminta kepada perusahaan agar tidak seenaknya menentukan harga kelapa, sehingga membuat harga kelapa tidak pernah stabil.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Inhil, Edi Gunawan, Rabu (20/9/2018) saat Gerakan Masyarakat Peduli Kelapa (Gempa) melakukan aksi damai di kantor DPRD Inhil terkait anjloknya harga kelapa di Inhil.

"Jika harga kelapa memang mengacu pada harga dunia kenapa harga di Aceh dengan disini berbeda. PT Pulau Sambu dengan PT lainnya jangan seenaknya menentukan harga sendiri," cetus politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Lelaki yang akrab disapa Asun itu memandang, untuk kedepannya,  harga kelapa tidak bisa ditentukan satu pihak saja, namun harus ada campur tangan Bupati dan petani.

Sementara itu, keluhan Gempa lainnya yaitu terkait antrian panjang saat menjual kelapa ke perusahaan dan lambatnya uang dari hasil menjual kelapa diterima, Asun meminta kepada perusahaan perkelapaan agar menambah dermaga bongkar muat kelapa.

Kemudian terkait lambatnya uang yang diterima oleh petani, Asun mengatakan untuk kedepannya harus dimaksimalkan fungsi Bumdes yang bekerjasama dengan perusahaan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/