Kades Studi Banding ke Bali Demi Motivasi Peningkatan SDM
Jum'at, 28 September 2018 20:41 WIB
Penulis: Fendry Nababan SH
Penulis: Fendry Nababan SH
PALAS– Ada Dua program yang dapat menjadi acuan untuk dikembangkan di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) oleh pemerintah desa, yaitu Terkait Pengelolaan Pertanian persawahan dan pengembangan penggemukan lembu atau sapi.
BUMDes desa Nyambu di Kabupaten Tabanan,katanya,secara nasional bahkan internasional telah diakui keberhasilannya dalam pengelolaan prodak minuman yang telah menghasilkan sebanyak 120 prodak seperti minuman kulit manggis,kopi serta kosmetik .
“Kami di sana banyak mendapat pelajaran berharga tentang BUMDes yang dapat diadopsi untuk mengawali pengembang kemajuan BUMdes didaerah Palas ,” jelas Irfan menjawab kritikan terkait studi banding para kades ke Bali tersebut.
Diakui Irfan, dari 133 desa yang ada, terdapat 50 unit BUMDes yang sudah mengembangkan inovasi menciptakan produk,sehingga bermanfaat mendongkrak kemajuan kabupaten Tabanan. "Kami studi banding bukan plesiran kesana karena pengelolaan pertanian persawahan bisa dikatakan berhasil ,sehingga jika peran desa dapat mengembangkan pertanian tentu jadinya mampu mewujudkan swasembada beras dan akan tercapai sesuai harapan pemerintah," paparnya Irfan yang juga Kades Sibuhuan jae,Kecamatan Barumun .
“Kita di Bali mendapat sambutan positif dari Kadis PMD Kabupaten Tabanan serta Apdesi setempat,” ucapnya .
Kita sebagai Kades,imbuhnya, berharap didukung pihak Legislatif dan eksekutif serta masyarakat untuk pengembangan SDM yang memberi kontribusi untuk kemajuan desa sebagai Asset yang dapat diandalkan mengelola desa secara mandiri yang tujuan untuk kesejahteraan warga," harapnya.
Ia menambahkan, desa sebagai ujung tombak pemerintahan yang paling bawah tentu ingin kemajuan pembangunan dan pengelolaan dana desa lebih tepat sasaran dan bermanfaat secara berkelanjutan untuk pengembangan potensi desa sesuai kulturnya,"timpalnya. "Kami kesana tidak sia,sia karena berbagai pengalaman dan pengetahuan yang kami tidak tahu selama ini,bisa menjadi motivasi untuk dijadikan program membangun desa dari desa," tandasnya.
Demikian disampaikan Sekretaris DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI ) Kabupaten Padang Lawas (Palas) Drs Irfan Khoiruddin Harahap, Menanggapi kegiatan Studi banding Kades ke desa Nyambu, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali yang sempat menuai kritikan, Jumat(28/0/2018)
Menurut Irfan, banyak ilmu pengetahuan yang kita dapat dari Bali untuk diimplementasikan di daerah dalam peningkatan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa. Selain dua program itu ,lanjut dia, tentang tatacara pengembang BUMDes yang dikelola pemerintah desa Nyambu telah memberikan warna baru bagi masyarakat,karena sudah dapat menjadi sumber pendapatan desa dalam setahun mencapai Rp 1,7 Miliar.
BUMDes desa Nyambu di Kabupaten Tabanan,katanya,secara nasional bahkan internasional telah diakui keberhasilannya dalam pengelolaan prodak minuman yang telah menghasilkan sebanyak 120 prodak seperti minuman kulit manggis,kopi serta kosmetik .
"Keberadaan BUMdes mendapat dukungan dari BUMda Kabupaten Tabanan. Untuk pemasarannya ke pihak perusahaan sehingga berkembang pesat diterima dipasarkan bebas hasil produk desa,"terang Irfan.
“Kami di sana banyak mendapat pelajaran berharga tentang BUMDes yang dapat diadopsi untuk mengawali pengembang kemajuan BUMdes didaerah Palas ,” jelas Irfan menjawab kritikan terkait studi banding para kades ke Bali tersebut.
Diakui Irfan, dari 133 desa yang ada, terdapat 50 unit BUMDes yang sudah mengembangkan inovasi menciptakan produk,sehingga bermanfaat mendongkrak kemajuan kabupaten Tabanan. "Kami studi banding bukan plesiran kesana karena pengelolaan pertanian persawahan bisa dikatakan berhasil ,sehingga jika peran desa dapat mengembangkan pertanian tentu jadinya mampu mewujudkan swasembada beras dan akan tercapai sesuai harapan pemerintah," paparnya Irfan yang juga Kades Sibuhuan jae,Kecamatan Barumun .
“Kita di Bali mendapat sambutan positif dari Kadis PMD Kabupaten Tabanan serta Apdesi setempat,” ucapnya .
Kita sebagai Kades,imbuhnya, berharap didukung pihak Legislatif dan eksekutif serta masyarakat untuk pengembangan SDM yang memberi kontribusi untuk kemajuan desa sebagai Asset yang dapat diandalkan mengelola desa secara mandiri yang tujuan untuk kesejahteraan warga," harapnya.
Ia menambahkan, desa sebagai ujung tombak pemerintahan yang paling bawah tentu ingin kemajuan pembangunan dan pengelolaan dana desa lebih tepat sasaran dan bermanfaat secara berkelanjutan untuk pengembangan potensi desa sesuai kulturnya,"timpalnya. "Kami kesana tidak sia,sia karena berbagai pengalaman dan pengetahuan yang kami tidak tahu selama ini,bisa menjadi motivasi untuk dijadikan program membangun desa dari desa," tandasnya.
Editor | : | Sisie |
Kategori | : | Sumatera Utara, Pendidikan, Peristiwa, Umum, GoNews Group |