Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini 5 Fakta Bencana Longsor dan Banjir yang Rendam 11 Daerah di Sumbar

Ini 5 Fakta Bencana Longsor dan Banjir yang Rendam 11 Daerah di Sumbar
Kondisi banjir yang disertai longsor di wilayah Kabupaten Tanah Datar. (Foto: BNPB)
Jum'at, 12 Oktober 2018 19:17 WIB
PADANG - Sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Musibah ini disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi sejak awal Oktober dan puncaknya Kamis (11/10/2018).

Selain merendam rumah warga, banjir disertai longsoran tanah menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur jalan, jembatan hingga pasokan listrik.

Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman menyampaikan, terkait kesiapsiagaan bencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah mengeluarkan edaran melalui Surat Nomor 360/1223/BPBD/X-2018 perihal Peningkatan Kesiapsiagaan Aparatur Masyarakat terhadap Bencana, tertanggal 1 Oktober 2018.

Melalui surat itu, gubernur meminta para kepala daerah untuk melakukan koordinasi dan menyiapkan langkah-langkah teknis dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan aparatur dan masyarakat terhadap bencana di wilayah masing-masing. Dia mengungkapkan, berdasarkan pertimbangan atas tingginya curah hujan beberapa hari terkakhir, gubernur mengimbau para kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.

Para bupati dan wali kota diminta melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor. Selain itu juga diminta agar seluruh daerah mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana 1x24 jam setiap hari dan agar seluruh kepala daerah aktif berkoordinasi melalui SKPD terkait dengan daerah lain dan Pemprov untuk saling memberikan informasi kondisi di daerah masing-masing.

"Kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan lembah, juga diimbau agar mewaspadai kemungkinan terjadinya tanah longsor. Jika curah hujan tinggi dan intensitasnya lama, direkomendasikan pada masyarakat untuk segera mencari tempat yang tidak berisiko terdampak banjir dan tanah longsor,” ujarnya.

Berikut sejumlah fakta musibah banjir bandang dan tanah longsor di Sumbar seperti dikutip dari laman iNews.id :

1. Curah Hujan Tinggi

BMKG mengeluarkan peringatan dini sejak awal Oktober hingga tiga hari ke depan. Warga diminta mewaspadai potensi hujan sedang-lebat, disertai petir/kilat pada siang-sore sore malam hari di wilayah Pasaman Barat, Pasaman, Kep Mentawai, Solok, Padang Pariaman, Agam, Solok dan daerah lainnya.

2. Banjir Disertai Tanah Longsor

Guyuran hujan merendam permukiman warga. Banjir juga disebabkan luapan sungai atau banjir bandang. Daerah seperti Pasaman Barat, Pasaman, Padang Pariaman, Tanah Datar, mengalami dampak paling parah. Beberapa bahkan merenggut korban jiwa.

3. 11 Kabupaten/Kota Terendam Banjir

Pemprov Sumbar mencatat, hingga Jumat (12/10/2018) 11 kabupaten/kota terendam banjir. Yakni Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Kepulauan Mentawai, Sijunjung, dan Kabupaten Solok, serta Kota Sawahlunto.

4. Menelan Korban Jiwa

Tiga bersaudara warga Korong Padang Toboh Nagari Paritmalintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, yang masih anak-anak jadi korban dalam bencana longsor.

Mereka yakni Nando (9), Restu (5), dan Raka (5 bulan). Sementara di Kabupaten Tanah Datar, seorang ibu bernama Rani (30) yang sedang hamil 6 bulan bersama dua anaknya Anis (2,5) dan Steve (10) meninggal kena longsor di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Mereka ditemukan tertimbun lumpur setebal 3 meter dijarak 3 Km dari rumahnya. Beberapa warga juga dilaporkan hilang dan terluka dengan serangkaian bencana banjir dan longsor di Sumbar. BNPB mencatat 2 orang hilang dan 10 terluka.

5. Sejumlah Daerah Terisolasi

Sedikitnya 875 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pasaman Barat, terisolasi akibat putusnya infrastruktur jembatan akibat banjir. Yakni jembatan gantung Tanjung Pangkal-Gersindo, Kecamatan Pasaman dan jembatan Silayang-Lubuk Gobing, Kecamatan Ranah Batahan.

Selain itu 1.000 rumah warga juga terendam banjir dan sebagian di antaranya hanyut. Ratusan rumah di Kabupaten Pasaman juga terendam banjir setinggi 60cm. ***

Editor:arie rf
Sumber:iNews.id
Kategori:Umum, GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/