Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
10 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Riau

Kekurangan Armada, PT Pembangunan Dumai Sulit Lakukan Pengembangan Bisnis

Kekurangan Armada, PT Pembangunan Dumai Sulit Lakukan Pengembangan Bisnis
Rabu, 12 Desember 2018 23:36 WIB
Penulis: Muhammad Ridduwan
DUMAI - PT Pembangunan Dumai sulit melakukan pengembangan bisnis dan memenuhi permintaan batching plant dikarenakan kekurangan armada.

Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Dumai, Bennedy Boiman mengatakan, saat ini perusaahaan daerah tersebut terpaksa menolak beberapa permintaan dari konsumen dikarenakan hanya memiliki 7 unit armada.

"Banyak permintaan suplay tidak bisa kita penuhi, dan jumlah armada yang dimiliki kalah dengan pihak swasta," kata Bennedi Boiman, Rabu (12/12/2018).

Bennedy juga mengatakan, terkait kekurangan armada tersebut, pihaknya sudah menyampaikan kepada Pemerintah dan DPRD kota Dumai untuk dapat perhatian dan penganggaran pengadaan unit mobil baru.

"Peningkataan armada perlu dilakukan, karena untuk peningkatan prospek bisnis perushaan," katanya.

Dikatakannya juga, terdapat tiga ribu kubik permintaan dalam satu bulan, dimana pihaknyaa hanya bisa produksi sebesar 1.800 kubik.

"Bisnis ini merupakan usaha unggulan kita dan sudah berkontribusi keuangan daerah Rp600 juta rupiah tahun 2018, dan untuk pengembangan kita harus menambah armada mobil, agar semua permintaan terpenuhi," katanya kembali.

Perusahaan semi plat merah yang bergerak melalui bisnis batching plan ini juga ikut menekan angka pengguran dengan mempekerjakan sedikitnya 70 orang warga Dumai.

Selain itu, perusahaan yang terletak di Kelurahaan Lubuk Gaung yang juga terlibat menggarap pembangunan jalan tol Dumai - Pekanbaru senilai kontrak Rp 52 miliar hingga tahun 2019 tersebut juga masuk kategori BUMD sehat dari 60 perusahaan daerah di Provinsi Riau hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Selain ada kegiatan bisnis berjalan dan cenderung meningkat, juga menyumbang pendapatan daerah serta tidak merugi serta mandiri dalam membiayai operasional termasuk kedalam indikator BUMD sehat," katanya mengakhiri. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77