Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
24 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
20 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
20 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gempa 7,1 SR di Filipina Dirasakan Keras di Sangihe, Masyarakat Berhamburan Keluar Rumah

Gempa 7,1 SR di Filipina Dirasakan Keras di Sangihe, Masyarakat Berhamburan Keluar Rumah
Sabtu, 29 Desember 2018 12:32 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Masyarakat Sngihe Sulawesi Utara berhamburan keluar rumah akibat merasakan guncangan gempa pada Sabtu (29/12/2018) sekitar pukul 11.39 WITA.

Namun demikian BNPB melaporkan, bahawa gempa tersebut tidak terjadi di Indonesia. "Gempa yang dirasakan warga adalah gempa dengan kekuatan 7,1 SR di perairan Filipina, tepatnya di 193 kilometer di sebelah timur kota General Santos di Filipina atau 201 kilometer timur laut di Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara. Pusat gempa pada kedalaman 69 kilometer," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada GoNews.co Sabtu siang.

Lanjut Sutopo, Pasific Tsunami Warning Center milik The National Weather Service telah mengeluarkan peringatan dini tsunami. "BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami karena gempa tidak berpotensi tsunami," tandasnya.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke BPBD. Dilaporkan gempa terasa kuat di Kabupaten Kepulauan Sangihe selama 6 detik.

Masyarakat merespon keluar rumah dengan segera mencari tempat yang aman. Di Kepulauan Talaud, gempa dirasakan sedang selama 4-5 detik. Sedangkan di Kota Manado, guncangan gempa dirasakan lemah selama 2 detik.

"Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa. BPBD masih melakukan pendataan," tandasnya.

Berdasarkan analisa intensitas gempa dirasakan tidak ada daerah di Indonesia yang terdapat intensitas gempa yang merusak. Di Melonguane Talaud IV MMI, Tahuna Sangihe III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai III MMI, Manado, Ternate, Jailolo II MMI. Melihat skala intensitas gempa tersebut tidak ada kerusakan besar. Umumnya bangunan akam rusak jika diguncang gempa dengan intensitas di atas VI MMI.

"Masyatakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Di Indonesia, lembaga rujukan resmi terkait peringatan dini tsunami adalah BMKG. Oleh karena itu gunakan semua informasi dari BMKG," pungkasnya.

Untuk informasi lebih lanjut dapat ditanyakan langsung Kabid KL BPBD Kab. Kepulauan Sangihe Bpk. Bonafisius Via Telp. (08111438684), Kalak BPBD Kab. Kepulauan Sangihe Bpk. Rifo Via Telp. (082345058100), Kabid KL BPBD Kota Manado Ibu Jenny Via Telp. (081340332014). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/